Berita / Sumatera /
Lahan Sengketa Ditanami, Warga Nyaris Bentrok dengan Pekerja
Manajer PT Alam Sari Lestari, Muhammad Erikson Nasution (baju warna biru) saat berada di lokasi sengketa. Foto: elaeis.co/Hamdan
Rengat, elaeis.co - Masyarakat Kelurahan Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, nyaris terlibat bentrokan dengan pekerja PT Alam Sari Lestari (ASL), Sabtu (26/2/22). Pemicunya, pihak perusahaan melakukan penanaman kelapa sawit di areal yang masih berstatus sengketa.
Saat elaeis.co mendatangi lokasi, masih berlangsung adu mulut antara puluhan masyarakat dengan Muhammad Erikson Nasution, manajer di PT ASL. Masyarakat keberatan dan menilai manajemen perusahaan melanggar perjanjian antara dua belah pihak. Sebelumnya telah ditandatangani kesepakatan tidak boleh ada pekerjaaan di lahan tersebut.
Kamarzaman, salah satu warga mengatakan, protes yang mereka lakukan adalah ungkapan kekesalan melihat kebijakan korporasi. " Lahan ini punya kami, pihak perusahaan jangan semena-mena menggarap. Sampai ke manapun akan kami perjuangkan," tegasnya.
Muhammad Erikson Nasution, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pekerja melakukan aktivitas di luar sepengetahuannya. Sebab, dia tidak pernah memerintahkan karyawan bekerja menanam kelapa sawit di lokasi itu.
"Saya turun hari ini untuk memastikan apakah betul alat berat milik perusahaan bekerja. Teryata benar dan secara kebetulan bertemu dengan masyarakat hingga terjadi cekcok," terangnya.
Untuk menghindari anarkis, Muhammad Erikson Nasution dibawa ke Kantor Kelurahan Sekip Hilir untuk dilakukan klarifikasi terkait pelanggaran terhadap surat perjanjian.
Hingga saat ini pertemuan pihak perwakilan manajemen PT ASL bersama pemerintah kelurahan masih berlangsung ditengahi oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Pemerintah kelurahan ingin menegaskan kepada korporasi agar tidak melakukan kegiatan apapun sebelum adanya kejelasan status lahan itu apakah masuk dalam HGU atau tidak.
Sebagaimana diketahui, HGU PT ASL hingga saat ini masih bersengketa dengan masyarakat di beberapa titik. Belum ada titik temu untuk menyelesaikan persoalan tersebut.







Komentar Via Facebook :