Siak, elaeis.co - Kepala Bagian Administrasi Kewilayahan dan Fasilitasi Pertanahan Pemkab Siak, Amin Soimin menyatakan, lahan yang dilepaskan PT Duta Swakarya Indah (DSI) seluas 5.532 hektare ke negara tahun lalu sudah dalam penguasaan masyarakat.

Pelepasan lahan tersebut merupakan selisih Izin Pelepasan Kawasan Hutan (IPKH) seluas 13.532 Ha dengan Izin Lokasi (Inlok) 8.000 Ha milik PT DSI.

Amin menyebut, lahan tersebut tidak ada yang kosong dari penguasaan dan kepemilikan masyarakat. Lokasi pelepasan tersebar di 9 kampung yang berada di tiga kecamatan.

"Semuanya sudah penguasaan masyarakat. Lahan ini di luar dari izin lokasi PT DSI yang tersebar di 9 kampung meliputi 3 kecamatan, yakni Kecamatan Dayun, Koto Gasib dan Mempura," kata Amin belum lama ini saat berbincang dengan elaeis.co dan awak media lainnya.

Amin juga memastikan, dalan hal ini pihaknya hanya sebagai fasilitator. Sedangkan semua kewenangan berada di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Siak. 

"Kami hanya memfasilitasi saja. Terkait penguasaan di atas lahan, itu kewenangan BPN,” kata dia.

Amin mengatakan, BPN Siak juga telah menindaklanjuti lahan tersebut untuk dijadikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Dari 5.532 Ha itu sudah diupayakan sebanyak 1.100 persil untuk retribusi TORA

"TORA ini akan berlanjut setiap tahunnya. Tahap awal ini, sekitar 1.100 persil," ujarnya.

Berikut letak lokasi lahan 5.532 hektare tersebut:

Kecamatan Mempura tersebar di Kampung Merempan Hilir seluas 1.187,73 hektare, Kelurahan Sungai Mempura 509,12 hektare, Kampung Tengah 310,23 hektare, Benteng Hulu 1.041,95 hektare, dan Teluk Merempan 488, 87 hektare.

Lalu, di Kecamatan Koto Gasib tersebar di Kampung Rantau Panjang seluas 446,68 hektare, Sri Gemilang 410,48 hektare, dan Sengkemang 483,40 hektare. Terkahir, di Kecamatan Dayun, lokasinya di Kampung Dayun seluas 652.97 hektare.