Berita / Kalimantan /
Kunjungi 2 Desa di Paser, ini yang Dilihat Tim Penilai Satyalencana Wira Karya
Bupati Paser, dr Fahmi Fadli (kemeja hijau), mendampingi tim penilai satyalencana berbincang dengan pengelola mini ranch. foto: Prokopim Paser
Tana Paser, elaeis.co – Tim Penilai Penghargaan Satyalancana Wira Karya yang diketuai oleh Kolonel Caj. Sandi MSi melakukan verifikasi faktual ke dua desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Sebelum ke lapangan, Tim Penilai diterima oleh Bupati Paser, dr Fahmi Fadli, di Ruang Rapat Sadurangas Kantor Bupati Paser, Jl Noto Sunardi Tanah Grogot.
Selain mendengarkan paparan langsung dari Fadli, verifikasi faktual dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan untuk melihat obyek yang dianggap berhasil dikelola oleh Pemkab Paser. Pada tahapan ini tim penilai fokus pada capaian bidang pertanian dan mengunjungi langsung daerah yang menjadi percontohan pertanian di Kabupaten Paser.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau, tepatnya di Mini Ranch (Kandang Penggembalaan Mini) Program Siska (Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi) yang dikelola Kelompok Tani Gawi Bersama. Peternakan sapi di perkebunan Kelapa Sawit dikelola dengan baik, antara sapi dan sawit saling membutuhkan. Menurut Jumaran, Ketua Kelompok Gawi Bersama, jumlah sapi potong yang ada di Mini Ranch ini 300 ekor baik indukan, anak, maupun jantan.
Dalam kunjungan tersebut tim berbincang untuk menggali informasi dari Jumaran, petugas peternakan Khalid Mawardi, dan Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Batu Engau, Admiral.
Lokasi kedua yang dikunjungi yaitu Desa Klempang Sari, Kecamatan Kuaro. Desa ini terkenal dengan sentra tanaman buah kelengkeng. Pada tahun 2015 desa ini mendapat bantuan bibit dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 750 bibit.
Saat memperkenalkan tim penilai kepada Kepala Desa Klempang Sari Muhammad Husin beserta jajarannya, Bupati Fahmi menjelaskan bahwa kedatangan pim adalah dalam rangka melakukan verifikasi lapangan dan memastikan apakah yang sudah dipresentasikan sesuai dengan kenyataan atau tidak.
"Upaya untuk mendapatkan satyalancana ini bukan hanya perjuangan bupati saja, tetapi juga melibatkan masyarakat yang ada di Kabupaten Paser. Tentunya jika saya mendapatkan penghargaan ini, bukan hanya menjadi kebanggaan saya pribadi, akan tetapi juga kebanggaan seluruh masyarakat Kabupaten Paser,” jelasnya melalui keterangan resmi Humas Kab. Paser, kemarin.
Dia menambahkan, jika berhasil mendapatkan satyalancana, maka Kabupaten Paser akan mendapatkan atensi dari pemerintah pusat khususnya dari Kementerian Pertanian.
Selain itu, dengan dikenalnya Desa Klempang Sari sebagai sentra tanaman buah kelengkeng, bukan hanya berdampak ekonomi bagi masyarakat saja tetapi berdampak pada sektor pariwisata.
"Artinya ada efek berganda atau multiplier effect karena pengunjung akan datang membeli kelengkeng sambil berwisata," tukasnya.
"Itu sebabnya saya katakan, jika penghargaan didapat, bukan hanya suatu kebanggaan tetapi sebagai motivasi bersama untuk mewujudkan sektor pertanian yang lebih baik di Kabupaten Paser.” kata Bupati.







Komentar Via Facebook :