Berita / Sumatera /
Konsep dan Anggaran Jelas, PSR Beri Efek Domino
Bupati Aceh Tamiang, Mursil bersama sejumlah anggota DPRK dan pengurus koperasi pelaksana PSR saat meninjau pelaksanaan replanting di Kampung Selamat (Serambinews.com/ Rahmad Wiguna)
Jakarta, Elaeis.co - Bupati Aceh Tamiang, Mursil berkeliling meninjau lokasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk memastikan program strategis nasional ini berjalan sesuai aturan. Peninjauan ini dilakukannya dalam sepekan terakhir dengan melibatkan masyarakat pemilik lahan dan koperasi pelaksana PSR.
Salah satu kebun yang ditinjaunya berada di Kampung Selamat, Kecamatan Tenggulun, yang saat ini mulai memasuki tahapan pembersihan lahan.
Dalam kunjungan itu, Mursil meyakinkan masyarakat agar tidak ragu mengikuti program PSR karena konsep pengerjaan dan anggarannya telah disediakan.
“Kita tidak tahu mengapa PSR ini selalu diisukan negatif sehingga masyarakat enggan mendaftarkan lahannya. Padahal ini sangat bagus untuk masyarakat dan anggarannya dijamin ada,” kata Mursil, dikutip Serambinews.com.
Mursil mengaku terpaksa menemui satu per satu kelompok masyarakat untuk meyakinkan mereka mengenai sisi positif PSR.
Diakuinya pada tahun pertama pelaksanaan PSR di daerah itu memang terjadi sedikit hambatan karena salah satu koperasi pelaksana salah memperhitungkan kebutuhan bibit sawit.
“Tahun pertama iya, karena koperasinya terus membersihkan lahan tanpa memperhatikan ketersediaan bibit. Hari ini, semua koperasi sudah belajar dari kesalahan itu,” jelasnya.
Dalam kunjungannya di Kampung Selamat, Mursil sempat berdialog untuk mendengarkan langsung keluhan masyarakat dan hambatan yang dialami koperasi pelaksana dalam melakukan tahapan-tahapan peremajaan sawit.
“Ternyata tidak ada hambatan, bahkan koperasi sudah memasukan empat alat berat untuk mempercepat pembersihan lahan. Ini cukup baik,” ucapnya.
Mursil mengingatkan program PSR ini tidak hanya memberi manfaat bagi petani kelapa sawit, tapi juga telah membuka lapangan pekerjaan.
Efek domino dari program ini ialah berdirinya beberapa penangkaran bibit kelapa sawit yang telah menyedot puluhan tenaga kerja.
“Sawit salah satu sektor yang menolong masyarakat kita selama pandemi Covid-19, seharusnya ini didukung dan terus dikembangkan,” harapnya.
Ketua Koperasi Pena Karya Nusantara, El Mahdi Angkat selaku pelaksana PSR di Kampung Selamat memastikan seluruh tahapan mulai pembersihan lahan, penanaman hingga pemupukan sudah diatur secara teknis.
Dia pun mengajak masyarakat sama-sama mengawasi proses pelaksanaan ini dan bila menemukan kejanggalan segera melaporkan ke pihaknya.
“Nanti semua tanaman akan dilindungi seng, tujuannya agar tidak diganggu hama. Kalau ini tidak terpasang, silahkan laporkan ke kami,” kata El Mahdi.
Di Kampung Selamat, Koperasi Pena Karya Nusantara mengerjakan lahan sekira 120 hektar. Pada bulan pertama ini pihaknya sudah berhasil melakukan land clearing seluas 26 hektar.
“Kami sudah menambah alat berat dari empat menjadi enam, ini perlu dilakukan untuk menjaga rasa kepercayaan masyarakat terhadap program PSR,” ungkapnya.







Komentar Via Facebook :