Berita / Internasional /
Konflik Rusia-Ukraina Diprediksi Kerek Harga CPO 2023
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)
Bali, elaeis.co - Beberapa faktor akan mempengaruhi peningkatan harga minyak inti sawit pada 2023 mendatang. Salah satunya lantaran perang antara Rusia dan Ukraina. Bahkan diprediksi harga CPO akan melebihi Rapeseed, Soybean dan lainnya.
Thomas Mielke, Analis Oil World saat berbicara dalam IPOC 2022 di Bali, Jumat (4/11) lalu menjelaskan, selain perang, pengaruh lain seperti perkembangan geopolitik, inflasi dan resesi ekonomi, serta dampak pada harga energi dan permintaan minyak nabati juga akan mendorong meningkatnya harga CPO.
"Keterbatasan areal lahan di sejumlah negara penghasil oilseed akan menjadi tantangan untuk memperluas produksi minyak nabati mereka. Namun di sisi lain, pertumbuhan besar produksi sawit secara masif akan terjadi di Brazil, Rusia dan Benua Afrika," paparnya.
Senada dengan itu, Nagaraj Meda selaku Chairman and Managing Director, TransGraph mengatakan, pada September 2022 pasar telah menemukan dukungan kurang lebih sebesar MYR 2500-3400 dan akan terus meningkat dan stabil hingga angka MYR 4500.
Hal tersebut didasarkan pada kondisi peningkatan stok minyak sawit akan diperhitungkan naik menjadi +9 MMT serta diskon besar untuk minyak sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
Kondisi permintaan dari China yang sudah mulai pulih dari situasi pandemi Covid-19 dan puncak produksi kelapa sawit mulai menurun.
"Intervensi kebijakan yang sering dilakukan selama 1,5 tahun terakhir telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam volatilitas harga minyak sawit di daerah penghasil minyak sawit," singkatnya.







Komentar Via Facebook :