Berita / Sumatera /
Kolong Bekas Tambang dan Kebun Sawit Dikhawatirkan Jadi Sarang Nyamuk
Pj) Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin. Foto: Pemprov Babel
Pangkalpinang, elaeis.co - Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (babel) mencanangkan daerah itu menjadi tujuan wisata bebas nyamuk.
"Pariwisata adalah masa depan Babel, maka harus disiapkan destinasi wisata bebas nyamuk," kata Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin lewat keterangan resmi Pemprov Babel.
"Masyarakat dan wisawatan harus aman dari penyakit yang disebabkan nyamuk. Dengan mencanangkan pariwisata bebas nyamuk, minat wisatawan akan tumbuh, dan ekonomi daerah akan akan naik," tambahnya.
Babel sebagai daerah tambang sekaligus daerah perkebunan sawit, menurutnya, patut menaruh perhatian terhadap upaya pengendalian nyamuk. "Kolong bekas galian dan perkebunan kelapa sawit, itu juga perlu diperhatikan, disinyalir merupakan tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk," tukasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Babel, hingga bulan Oktober 2022 ditemukan sebanyak 93 kasus malaria.
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk anopheles ini dominan terjadi di kabupaten Bangka Barat, mencapai 82 kasus. Penyebaran malaria diduga berkaitan dengan banyaknya penambang yang bermukim di sekitar tambang.
"Nanti kita cari tahu korelasi langsungnya, kalau memang ada, kita akan lakukan penyuluhan dan pengendalian," katanya.
Dia juga mengajak para kepala desa untuk mengendalikan peyakit yang disebabkan nyamuk.
"Nanti akan kita kumpulkan para pimpinan perusahaan pertambangan dan kelapa sawit. Biar mereka mengendalikan nyamuk di lokasi kegiatannya," tukasnya.
"Kalau kegiatan pertambangan dilakukan secara legal, ini bisa diwajibkan. Persoalan kita di Bangka Barat dan Belitung Timur serta Bangka Selatan, banyak tambang ilegal. Kita tak tahu mau marah ke siapa. Jadi, intinya, mari kita kendalikan sama-sama," tambahnya.
"Kita akan membangun pariwisata berbasis kesehatan, sehingga nantinya banyak orang datang ke Babel," imbuhnya.
Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono, menilai, wilayah pertambangan dan perkebunan sawit memang perlu dilakukan pengendalian nyamuk.
"Nyamuk ada di mana saja, tapi rawa-rawa tadi tempat hidup nyamuk juga. Agar tidak bergeser ke pemukiman, kita harus berantas sarangnya. Jadi, bekas tambang dan perkebunan yang banyak itu, kita harus lakukan pembersihan dan pengendalian di sana," katanya.







Komentar Via Facebook :