https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kenaikan Harga Komoditas Andalan Tak Ampuh Angkat Nilai Ekspor Kaltim

Kenaikan Harga Komoditas Andalan Tak Ampuh Angkat Nilai Ekspor Kaltim

Ilustrasi ekspor. foto: DJBC


Samarinda, elaeis.co - Perdagangan internasional menjadi elemen vital dalam ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam konteks ekonomi makro, ekspor dari Kaltim memberikan kontribusi sekitar 44 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika perdagangan internasional di wilayah Kaltim. Salah satunya adalah harga batu bara yang naik pada akhir Juli 2023 meskipun sempat mengalami koreksi sebesar 7,35 persen pada awal bulan tersebut.

"Kenaikan ini sejalan dengan tingginya permintaan dari China yang baru-baru ini mengakhiri larangan impor batu bara dari Australia," ungkap Yusniar dalam pernyataan resminya, kemarin.

Faktor lain adalah peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional serta pengetatan pasokan minyak global dipicu oleh pemangkasan produksi dari OPEC+ terutama dari Arab Saudi dan Rusia.

Tidak hanya itu, harga referensi minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) juga meningkat akibat beberapa faktor. "Salah satunya adalah kekhawatiran terhadap penurunan produksi CPO karena cuaca kering dan panas, serta peningkatan impor CPO di India," bebernya.

Namun kenaikan harga komoditas andalan itu tak mampu mendongkrak nilai ekspor Kaltim. BPS mencatat nilai ekspor Kaltim pada Juli 2023 hanya mencapai USD 1,76 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,85 persen dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Juni 2023. Apabila dibandingkan dengan periode Juli 2022, penurunannya bahkan mencapai 51,09 persen.

Sebaliknya, nilai impor Kaltim pada bulan Juli 2023 tercatat sebesar USD 457,02 juta atau mengalami kenaikan sebesar 19,65 persen jika dibandingkan dengan angka impor pada bulan Juni 2023.

Berdasarkan data ekspor dan impor tersebut, dapat disimpulkan bahwa neraca perdagangan Kaltim pada bulan Juli 2023 mengalami surplus sebesar USD 1,31 miliar. Surplus pada sektor nonmigas mencapai USD 1,48 miliar, sedangkan pada sektor migas terjadi defisit sebesar USD 183,02 juta.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :