https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kekeringan di Bengkulu Selatan Dikhawatirkan Ancam Pertumbuhan Sawit

Kekeringan di Bengkulu Selatan Dikhawatirkan Ancam Pertumbuhan Sawit

Kebun sawit di Bengkulu Selatan mengalami kekeringan. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Petani sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, kesulitan mendapatkan pasokan air yang memadai. Sumur-sumur di daerah ini mulai kering.

Musim kemarau yang sedang melanda daerah ini menjadi penyebab utama keringnya lahan dan sulitnya mendapatkan air.

Salah seorang petani sawit, Joko Suprayitno mengungkapkan, kekeringan yang berkepanjangan dan susahnya mendapatkan air saat ini merupakan yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.

"Sawit juga membutuhkan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhannya, ini bisa terancam kalau kelangkaan air tak kunjung berakhir," katanya.

"Mau disiram secara manual pun susah, sangat sulit mendapatkan air. Sumur-sumur di sekitar lahan sawit kami kering, dan sungai-sungai juga surut," tambahnya.

Dia khawatir melihat daun sawit di kebunnya mulai banyak yang layu. "Sepertinya sawit jadi rentan terhadap serangan penyakit," sebutnya.

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mengakui bahwa situasi kekeringan yang sedang berlangsung di daerahnya sangat mengkhawatirkan. Ia berjanji akan berupaya untuk menyediakan solusi jangka pendek dengan mendistribusikan air bersih.

"Didrop menggunakan mobil tangki air. Namun, ini bukan solusi yang berkelanjutan, dan kami butuh dukungan semua pihak dalam mengatasi masalah ini," ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Bengkulu Selatan telah mengalami perubahan iklim yang signifikan. Musim kemarau yang lebih panjang dan intens menyebabkan pasokan air menjadi semakin terbatas.

"Masalah ini berdampak negatif pada sektor pertanian, termasuk petani sawit yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah," kata Gusnan.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, juga menyampaikan keprihatinannya terkait masalah kekeringan ini. Dia berkomitmen akan meningkatkan upaya pengelolaan air, termasuk pembangunan infrastruktur irigasi dan peningkatan kapasitas sumur-sumur di daerah yang terdampak. "Kami juga menyadari pentingnya air bagi keberlangsungan pertanian di sana," tukasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :