Berita / Sumatera /
Kecewa dengan Harga, Petani Karet Bengkulu Utara Siap-siap Beralih ke Sawit
Petani menyadap karet. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Petani karet di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, menghadapi tantangan serius dalam menjaga keberlanjutan usaha perkebunan mereka. Saat ini, harga karet di wilayah ini hanya mencapai Rp 6 ribu per kilogram, jauh di bawah harapan para petani.
Akibatnya, banyak petani berniat beralih ke tanaman sawit jika harga karet tidak mengalami peningkatan signifikan menjelang akhir tahun 2023.
Muklis, seorang petani karet di Kabupaten Bengkulu Utara, mengaku sudah beberapa tahun terakhir bertahan mati-matian karena harga karet sangat murah. "Kami telah berjuang keras untuk menghasilkan karet yang berkualitas, tetapi saat ini harga hanya Rp 6 ribu per kilogram. Ini sangat tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan kami," ujarnya, Selasa (26/9).
Baca Juga: Lebih Mahal dari TBS, Harga Bungkil Sawit di Bengkulu Capai Rp 2.350/Kg
Semua petani karet di wilayah ini merasakan hal yang sama. Itu sebabnya mereka sama-sama mempersiapkan beralih ke tanaman sawit jika pemerintah tidak mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan harga karet.
"Kami tidak ingin meninggalkan pekerjaan yang telah kami tekuni selama bertahun-tahun. Tetapi jika harga karet tidak segera naik, kami tidak punya pilihan lain selain beralih ke tanaman sawit. Kami memerlukan harga yang adil untuk hasil jerih payah kami," tambah Muklis.
Menurutnya, untuk menaikkan harga dan menjaga keberlanjutan perkebunan karet, pemerintah harus mendorong hilirisasi industri karet. "Pemerintah pusat harus memikirkan hal ini. Kalau memang mau mendukung petani maka pemerintah harus berinvestasi di sektor ini, salah satunya mendirikan pabrik hilirisasi karet agar harga naik," tukasnya.
Dia menekankan bahwa keberlangsungan usaha petani karet harus dibantu oleh pemerintah karena komoditas ini relatif aman dari isu lingkungan. "Jika petani karet semuanya beralih ke tanaman sawit, bukan tidak mungkin akan memicu polemik," pungkasnya







Komentar Via Facebook :