Berita / Komoditi /
Kapal Angkut 30 Ton Pinang Tenggelam di Selat Malaka
Bukan hanya puluhan ton punah kering, ratusan kilogram siput juga turut hanyut dalam peristiwa yang terjadi Kamis (7/10) petang lalu.
Pekanbaru, Elaeis.co - 30 ton pinang kering yang hendak dieskpor menuju Malaysia tak dapat diselamatkan lantaran kapal Lintas Batas yang membawa salah satu komoditi unggulan di Riau itu tenggelam di bilangan selat Malaka. Bukan hanya puluhan ton punah kering, ratusan kilogram siput juga turut hanyut dalam peristiwa yang terjadi Kamis (7/10) petang lalu.
Kapal bernama KM Rupat Jaya 1 dengan nomor lambung GT 30 no 1436/PPe tenggelam akibat dihantam badai serta gelombang tinggi saat sedang dalam pelayaran dari Selatpanjang menuju Batu Pahat, Malaysia.
Beruntung, empat orang awak kapal yang berada dalam kapal tersebut berhasil selamat. Hingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Saat ini diinformasikan Agen Kapal, Rian saat ini empat awak kapal tersebut telah berada di Malaysia. Keempatnya tengah mengurus keagenan Malaysia untuk kepulangan ke Indonesia.
"Dari informasi yang kita terima musibah itu kejadian KM Rupat Jaya 1 memasuki perairan Malaysia. Sampai di lokasi cuaca buruk, angin kencang bahkan gelombang tinggi sehingga nahkoda tidak bisa mengendalikan kapal," katanya, Senin (11/10).
Setelah kejadian itu, sebelum diselamatkan di Malaysia empat orang awak kapal itu sempat terombang-ambing dan terpisah. Dua orang diselamatkan nelayan Malaysia, dua orang lagi diselamatkan kapal pengangkut kelapa yang menuju Malaysia.
"Saat ini kita fokus dalam menyiapkan arsip seluruh dokumen pendukung keberangkatan yang ikut tenggelam untuk penyampaian pemberitahuan kecelakaan," jelasnya.
Sementara, Kepala Kantor Bantu Bea dan Cukai Selatpanjang, Anwar Din Nahar menjelaskan secara kepabeanan dokumen perjalanan kapal tersebut lengkap. " Mereka tidak ada persoalan. Memang kemarin mereka sempat menginformasikan kejadian itu," paparnya.
Kemudian, Petugas Keselamatan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang melalui , Suharto menjelaskan belum diketahui pasti apakah ada penyebab lain kecelakaan tersebut selain cuaca buruk tadi. Lantaran nahkoda belum bisa dimintai keterangan karena masih berada di Negeri Jiran tersebut.
"Kita belum bisa pastikan penyebab lain dalam kecelakaan itu. Tapi kalau dilihat dari muatan, kapal itu tidak terjadi over kapasitas. Karena muatan kapal lebih besar dari barang yang dibawa yakni sebesar 40 Gross ton," tuturnya.

Komentar Via Facebook :