https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Jalan Rusak, Harga TBS Anjlok, Petani Merutuk

Jalan Rusak, Harga TBS Anjlok, Petani Merutuk

Kondisi jalan di SKPD Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, membuat harga hasil panen petani anjlok. foto: Yahya


Pasir Pengaraian, elaeis.co - Petani sawit swadaya di SKPD Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Akibatnya harga tandan buah segar (TBS) jatuh hingga hanya sekitar Rp 1.950/kg. Padahal sebelumnya pengepul membeli  TBS Rp 2.460/kg.

"Sebenarny harga TBS di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) di Rohul masih bagus, Rp2.620/kg. Tapi karena kondisi jalan rusak, pihak ram menurunkan harga. Angkutan ini yang jadi masalah, petani swadaya pada mengeluh," kata Jumaidi, petani sawit Desa Rambah, kepada elaeis.co kemarin.

Dia menyebut, petani swadaya di wilayah itu umumnya menjual TBS mereka ke ram atau pengepul. Makanya harga TBS lebih rendah dari harga pabrik.

"Kalau jalan bagus, perbedaan harga di ram dengan pabrik tak terlalu jauh," sebutnya.

"Jalan yang rusak ini akses keluar masuk masyarakat dan menghubungkan antar desa. Kok pemerintah tidak melakukan perbaikan, itu yang kami sesalkan," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit (PPSKS) Rohul, Iksan mengatakan, pemerintah harusnya segera memperbaikan akses jalan tersebut karena fungsinya tidak cuma untuk mengeluarkan hasil perkebunan masyarakat, namun sebagai akses keluar masuk masyarakat antar desa. "Jangan dibiarkan warga menderita," tandasnya.

Dia menambahkan bahwa PPSKS Rohul sangat menginginkan adanya kesamaan harga pembelian TBS produksi petani swadaya di tingkat pabrik. "Bahkan kami juga berjuang untuk melawan   penentuan harga TBS yang dibikin pihak ram," ungkapnya.

"Selain soal akses jalan rusak, sebenarnya ada juga penyebab lain sehingga terjadi penurunan harga TBS petani swadaya. Kebanyakan petani punya hutang di ram, ini pun biasanya dijadikan sebagai faktor penurunan harga TBS petani swadaya," tambahnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :