Berita / Komoditi /
Jalan Kebun Banyak yang Rusak, Padahal Pungutan Ekspor Besar
Ilustrasi ekspor CPO. Foto Gapki.
Kaltim, elaeis.co - Infrastruktur menjadi salah satu hak yang penting bagi dunia perkebunan. Namun ini justru tidak banyak mendapat perhatian dari pemerintah kata Ketua Apkasindo DPD Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmad Indradi.
Pria yang akrab disapa Indra ini mengatakan infrastruktur yang rusak saat ini menjadi persoalan hampir di seluruh wilayah. Terutama infrastruktur di perkebunan.
"Ini masalah umum sebetulnya, maksudnya hampir terjadi diseluruh daerah. Anehnya petani dipungut pajak namun bantuan dari pemerintah justru sangat minim," katanya, saat berbincang dengan elaeis.co, Selasa (29/3/2022).
Di wilayahnya sendiri, Indra mengatakan sama sekali tidak ada bantuan dari pemerintah untuk infrastruktur bagi petani. Mereka berdalih tidak memiliki biaya untuk perbaikan jalan tersebut.
Menurut Indra, sejatinya di wilayah Penajam Paser Utara dahulu ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) dinas Pekerjaan Umum (PU) yang dibentuk bupati. Ditempat itu terdapat unit alat berat yang dapat dipinjam oleh petani secara gratis. Namun hingga saat ini UPT itu tidak lagi beroperasi.
"Sekarang mangkrak, alat berat banyak yang rusak dan pemerintah mengaku tidak memiliki biaya untuk melakukan perbaikan," katanya.
Disinggung apakah ada pengajuan bantuan dari BPDPKS lewat program sarana dan prasarana (sarpras), Indra mengaku tela mengajukan sejak 2015 lalu. Namun wilayahnya tidak pernah kedapatan bantuan itu.
"Alasannya belum ada Petunjuk Teknis (Juknis). Kemudian yang kedua Dirjenbun menyebut program itu diutamakan untuk daerah perbatasan ataupun daerah konflik. Sehingga sampai saat ini kita tidak mendapat bantuan tersebut," paparnya.
Saat ini, kata Indra, mayoritas petani melakukan perbaikan secara mandiri. Baik itu melalui kelompok-kelompok yang ada.
Untungnya harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kaltim mengalami kenaikan harga. Sehingga tidak terlalu memberatkan petani.
"Ya terbangunnya dari harga sawit yang lumayan tinggi," paparnya.
Saat ini harga buah kelapa sawit di Kaltim menyentuh angka Rp3.452,16/kg. Dibandingkan bulan lalu maka harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp231,37/kg.
Berikut harga kelapa sawit di Provinsi Kaltim Hingga akhir April 2022 mendatang:
Umur 3 tahun Rp3.039,67/kg
Umur 4 tahun Rp3.240,97/kg
Umur 5 tahun Rp3.261,16/kg
Umur 6 tahun Rp3.296,43/kg
Umur 7 tahun Rp3.316,48/kg
Umur 8 tahun Rp3.341,27/kg
Umur 9 tahun Rp3.412,14/kg
Umur 10 tahun Rp3.452,16/kg

Komentar Via Facebook :