Berita / Nusantara /
Jaga Stabilitas Harga Sawit, Abdul Wahid: Genjot Hilirisasi
Anggota DPR RI Dapil Riau II, Abdul Wahid. foto: Bayu
Bangkinang, elaeis.co - Fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kerap merugikan petani. Namun kondisi tersebut tidak bisa dielakkan karena harga TBS sangat tergantung pada harga minyak sawit mentah atau CPO di pasar global.
Untuk mengatasi hal ini, Anggota DPR RI Dapil Riau II, Abdul Wahid meminta pemerintah dan perusahaan mengembangkan hilirisasi sawit sehingga CPO bisa terserap lebih banyak oleh pasar dalam negeri.
"Yang paling penting, agar harga sawit ini stabil, tentu harus ada yang namanya industri turunan," kata Wahid sela pengumuman pemenang Lomba Karya Jurnalistik Sawit (LKJS) Sawit 2024 yang ditaja Elaeis Media Grup di Politeknik Kampar, Bangkinang, Senin (6/5).
Menurut politisi PKB ini, dengan makin banyaknya industri turunan sawit yang menghasilkan berbagai produk jadi, maka akan membuat nilai tambah sawit semakin baik.
"Jangan hanya minyak goreng saja yang bisa diproduksi Indonesia dari sawit, tapi juga produk-produk turunan lain yang bernilai tinggi," tukasnya.
"Produk kalau sudah masuk industri, maka dia akan punya nilai. Tidak cuma Fame, CPO dan minyak goreng, tapi juga harus dikembangkan ke produk-produk lain sehingga nilai tambahnya menjadi banyak," sambungnya.
Karena itulah bakal calon Gubernur Riau ini akan terus mendorong agar pemerintah dan perusahaan-perusahaan di daerah bisa membuka peluang-peluang baru untuk meningkatkan nilai tambah sawit. "Kalau produk turunannya punya nilai tambah, tentu harga sawitnya menjadi stabil," pungkasnya.






Komentar Via Facebook :