https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Jaga Ketahanan Pangan, Berau Siap Kembangkan Palawija di Perkebunan Sawit

Jaga Ketahanan Pangan, Berau Siap Kembangkan Palawija di Perkebunan Sawit

Tumpang sari jagung di lahan sawit. foto: pkt-group.com


Tanjung Redeb, elaeis.co – Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan, salah satunya dengan memanfaatkan perkebunan kelapa sawit untuk tanaman palawija.

Kabupaten Berau, salah satu sentra sawit di Provinsi Kalimantan Timur, siap mengimplementasikan program tumpang sari yang diwacanakan pemerintah pusat itu.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, menjelaskan, sistem tumpang sari dilakukan di perkebunan sawit dengan usia tanam di bawah 3 tahun. "Sawit dicampur dengan tanaman palawija seperti padi, jagung, dan kedelai. Jadi, ruang yang ada di sela tanaman sawit dimanfaatkan untuk menanam palawija. Cara ini bisa jika sawit masih berusia di bawah 3 tahun,” katanya dalam penjelasan resmi dikutip Jumat (24/11).

Menurutnya, Disbun Berau sudah membahas wacana tanaman sela itu dalam pertemuan dengan Dirjenbun Kementerian Pertanian. "Semua kabupaten/kota diminta untuk melakukan pendataan perkebunan kelapa sawit di wilayah masing-masing untuk mengetahui mana yang akan dimanfaatkan," sebutnya.

“Pendataan terus kami lakukan untuk mengetahui luasan lahan sawit yang bisa diikutkan dalam program tumpang sari,” tambahnya.

Berdasarkan pendataan terakhir, luas lahan sawit di Berau mencapai luas 150 ribu hektare. Jika diikutkan dengan perusahaan yang sedang menunggu atau mengurus izin dan lainnya, luasnya bisa mencapai 278 ribu hektare.

"Tentu saja tidak bisa dimanfaatkan seluruhnya untuk tumpang sari, hanya memanfaatkan lahan baru. Taksirannya, luas lahan yang dimanfaatkan bisa 100 ribu hektare lebih," terangnya.

Menurutnya, Berau sempat menjadi sentra jagung sebelum alih fungsi lahan marak terjadi. Itu sebabnya dia optimis pemanfaatkan lahan sawit yang berusia di bawah 3 tahun untuk tumpang sari akan sukses. 

"Meskipun wacana ini difokuskan kepada petani sawit mandiri, namun kami akan meminta perusahaan ikut berperan aktif. Kami segera bertemu dengan pihak perusahaan di Berau untuk menindaklanjutinya. Perusahaan juga harus aktif menjaga ketahanan pangan,” tutupnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :