https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Jadi Faktor Penentu Harga TBS, Rendemen Sawit Diuji oleh PPKS

Jadi Faktor Penentu Harga TBS, Rendemen Sawit Diuji oleh PPKS

Sosialisasi uji rendemen sawit (CPO) dan inti (PK) oleh PPKS di DPKP Babel. Foto: Hairil Anwar/DPKP Babel


Pangkalpinang, elaeis.co – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menggelar Sosialisasi Pendahuluan Kajian Rendemen Minyak Sawit Mentah (CPO) dan Inti Tandan Buah Segar (TBS).

Kegiatan ini berlangsung di ruang pertemuan Tanjung Pendam Lantai Dua Kantor Gubernur Babel dan dibuka Asisten Administrasi dan Pembangunan Setda Provinsi Babel, H Yanuar MH.

Hadir dalam sosialisasi tersebut pimpinan sejumlah perusahaan perkebunan besar swasta (PBS) kelapa sawit dan para staf yang menangani Subsektor Perkebunan dari Dinas Pertanian kabupaten di Babel.

Yanuar menyambut baik rencana pengujian rendemen sawit di Babel yang akan dilakukan oleh PPKS.

“Setelah sosialisasi ini PPKS akan melakukan pengujian rendemen dengan mengambil sampel dari kebun plasma atau mitra perusahaan perkebunan,” jelasnya melalui keterangan resmi DPKP Babel.

Dia mengatakan, tinggi rendahnya rendemen TBS dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain varietas, sistem pemeliharaan, dan lingkungan. Karena itu dia minta perusahaan perkebunan yang memiliki plasma untuk berperan aktif pada saat pengambilan sampel dalam rangka pengujian rendemen.

“Hasil pengujian rendemen akan dijadikan sebagai faktor penentu harga TBS kelapa sawit di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.

Dia menambahkan, pada tahun 2023 Provinsi Babel ditargetkan akan merampungkan penyusunan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB). Menurutnya, penyusunan RAD - KSB tersebut merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019 – 2024.

“Karena itu kami perlu dukungan dan bantuan dari PBS dalam penyediaan data perkebunan kelapa sawit baik dalam bantuk hardcopy maupun softcopy serta data spasial perizinan usaha perkebunan (IUP), HGU, plasma atau kemitraan, serta data realisasi penanaman,” terangnya.

Hal serupa disampaikan Kepala DPKP Provinsi Babel, Edi Romdhoni MM. Ia mengatakan hasil pengujian rendemen CPO tersebut akan dijadikan sebagai faktor penentu dalam menetapkan harga TBS kelapa sawit di Babel.

“Kemudian untuk penetapan harga TBS, jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai sumber data juga nanti akan bertambah. Sebelum 14 perusahaan, nanti akan menjadi 25 perusahaan,” katanya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :