Berita / Sumatera /
Jadi Episentrum Pertumbuhan Ekonomi, Keberlangsungan Sawit Perlu Dijaga
Sekda Agam, Edi Busti. foto: Diskominfo Agam.
Agam, elaeis.co - Tanaman kelapa sawit sejauh ini masih menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
"Buktinya, kelapa sawit masih jadi tanaman primadona bagi masyarakat meski kondisi harga sering tidak stabil," kata Sekda Agam, Edi Busti, lewat pernyataan resmi Diskominfo Agam.
Menurutnya, saat ini luas perkebunan kelapa sawit di Agam tercatat mencapai 37 ribu hektare lebih. "Jumlah itu sudah termasuk yang dikelola perusahaan maupun masyarakat, baik berbentuk plasma, kelompok tani, dan mandiri," jelasnya.
Melihat strategisnya peran komoditas ini, menurutnya, Pemkab Agam berupaya menjaga agar usaha perkebunan sawit terus berkelanjutan. Dalam berbagai kesempatan sosialisasi, pemerintah terus mengajak petani atau pekebun yang tanamannya sudah memasuki masa replanting agar melakukan peremajaan kelapa sawit.
"Umur tanaman kelapa sawit sering tidak begitu diperhatikan sehingga berdampak pada penurunan produksi," tukasnya.
Menurutnya, pemahaman tentang perkebunan sangat berpengaruh terhadap produksi kelapa sawit dan harga tandan buah segar (TBS).
"Jika kelapa sawitnya berumur di atas 20-25 tahun, itu produksinya sudah mulai berkurang dan perlu peremajaan. Hal-hal seperti ini harus dipahami petani," katanya.
"Masalah penurunan produksi mungkin juga akibat kurangnya pemahaman dalam pemupukan, pemilihan bibit, dan lainnya," tambahnya.
Menyikapi kondisi kekinian di mana tanaman kelapa sawit banyak tidak produktif, dia menilai perlu dilakukan peremajaan sehingga bisa mencapai mutu dan produksi TBS yang maksimal.
"Kita juga berharap pabrik memberikan harga TBS yang layak kepada petani agar mereka lebih berdaya dan mampu secara ekonomi," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :