Berita / Kalimantan /
Ini Tiga Target yang Hendak Dicapai Disbun Kaltim Tahun Depan
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Ujang Rachmad (kedua dari kiri). Foto: Disbun Kaltim
Samarinda, elaeis.co - Kontribusi subsektor perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat terus meningkat sepanjang empat tahun terakhir.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kaltim, Ujang Rachmad mengatakan, pada tahun 2019 kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB Kaltim sudah mencapai 17,54 persen. Tahun berikutnya naik menjadi 18,77 persen dan tahun 2021 sebesar 20,087 persen.
"Tahun 2022 ini diperkirakan naik menjadi 21,49 persen dan akhir tahun 2023 peningkatan nilai produksi atau PDRB kita targetkan sebesar 22,99 persen," katanya melalui keterangan Disbun Kaltim, kemarin.
Dia menambahkan, Disbun Kaltim juga menargetkan jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) terus bertambah menjadi 63 perusahaan pada akhir tahun 2023 mendatang.
“Pada tahun 2019, jumlah perusahaan perkebunan di Kaltim yang sudah mendapat ISPO sebanyak 43 perusahaan. Setiap tahun ditargetkan 4 perusahaan mendapat sertifikat ISPO sehingga pada tahun 2023 ada penambahan 20 perusahaan pemegang ISPO," jelasnya.
Disbun Kaltim juga menargetkan peningkatan kesejahteraan pekebun yang ukurannya adalah Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R). Pada akhir tahun 2019 NTP-R hanya 89 persen dan di akhir tahun 2023 ditargetkan bisa mencapai 100 persen.
“Untuk mencapai ketiga target tersebut, Disbun Kaltim melaksanakan berbagai program di mana setiap program dalam merealisasikan strategi pembangunan memiliki fungsi dan karakter yang berbeda. Meskipun begitu, integral dari program tersebut akan memiliki muara yang sama, yakni terwujudnya visi Disbun sebagai lembaga yang dipercaya Pemprov Kaltim dalam pengelolaan subsektor perkebunan,” paparnya.
Dia menambahkan, penjabaran dari program-program Disbun Kaltim yang dikembangkan untuk mencapai sasaran tersebut di antaranya meningkatkan produksi perkebunan melalui kegiatan peningkatan produktivitas, perluasan komoditas, dan pengembangan kelembagaan pekebun.
“Kemudian melaksanakan program mitigasi gas emisi rumah kaca dengan melakukan kegiatan pengembangan energi baru terbarukan di sektor perkebunan, penanaman pada wilayah cadangan karbon rendah, perlindungan lahan konservasi di areal perkebunan, dan pengendalian kebakaran lahan perkebunan,” bebernya.
Pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan juga terus dilakukan melalui kegiatan pengembangan data base usaha perkebunan, pelayanan administrasi perizinan, pengawasan dan evaluasi usaha perkebunan, peningkatan kemitraan, dan penanganan konflik.
“Program-program Disbun Kaltim lainnya adalah peningkatan mutu dan pemasaran hasil perkebunan melalui kegiatan pembinaan paska panen, penerapan teknologi pengolahan hasil perkebunan, dan kegiatan promosi produksi perkebunan,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :