Berita / Internasional /
Ini Rahasia Kenapa Harga Sawit di Malaysia Tetap Mahal
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjamu Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia YB Zuraida Komarudin di Balai Raya Semarak. Foto: Jos/Elaeis.co
Bengkulu, elaeis.co - Saat harga tandan buah segar (TBS) di Indonesia anjlok, di Malaysia harga masih stabil di angka 880 ringgit atau Rp 3.000 sampai Rp 3.500/kg.
Angka itu tentu jauh bila dibandingkan dengan yang diterima petani sawit Indonesia saat ini. Di Provinsi Bengkulu, misalnya, saat ini harga TBS hanya berkisaran di Rp 1.120 sampai Rp 1.130/kg di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS).
Stabilnya harga TBS sawit di Malaysia dibenarkan oleh Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, Zuraida Kamaruddin, usai bertemu dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Sabtu (16/7) lalu.
"Ya, harga sawit di Malaysia saat ini masih bagus," katanya.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia untuk stabilisasi harga TBS sawit adalah hilirisasi produk. Negara jiran itu tidak mau terlalu tergantung kepada produksi Crude Palm Oil (CPO).
"Membuat manufaktur bahan hiliran, value ekonominya lebih tinggi jika dibandingkan dengan hanya mengandalkan menjual CPO saja," terangnya.
"Ini juga bisa diterapkan di Provinsi Bengkulu, bikin perusahaan manufaktur yang belum ada. Supaya harga TBS sawit bisa stabil kembali," tambahnya.
Rohidin sendiri berharap investor dari Malaysia mau menanamkan modalnya untuk hilirisasi produk di Bengkulu.
"Barusan kami melakukan pertemuan awal. Nanti akan ada badan usaha dari negara Malaysia yang akan bekerja sama dengan BUMD milik Pemprov Bengkulu," sebutnya.
"Nanti akan didirikan industri bersama, mungkin seperti pabrik pengelolaan sawit," tambahnya.







Komentar Via Facebook :