Berita / Sumatera /
Ini Penyebab Rendahnya Harga Sawit di Pessel Versi Wakil Rakyat
Ilustrasi - truk pengangkut TBS sawit melintas di jalanan Kabupaten Siak, Riau. Foto: Sahril
Padang, elaeis.co - Harga tertinggi kelapa sawit di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) saat ini hanya sekitar Rp1.830/kg atau naik Rp20/kg dibanding sebelumnya.
Meski naik, harga tersebut masih jauh tertinggal ketimbang wilayah lain di Sumbar. Seperti harga di Sijunjung yang lebih tinggi sekitar Rp360/kg dibanding harga Pessel.
Dari catatan Anggota DPRD Pessel, Novermal ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya harga kelapa sawit di Pessel. Seperti jumlah PKS yang cenderung sedikit yakni hanya 5 PKS. Dimana 3 milik Kemilau Grup dan 3 PKS milik Incasi Raya Grup.
"Rendemen TBS hamparan Surantih sampai Lunang Silaut tidak pernah dihitung sebagai salah satu dasar perhitungan harga. Kemudian cangkang juga belum masuk hitungan," ujarnya kepada elaeis.co, Minggu (30/7).
Tak hanya itu, biaya langsung dan biaya tidak langsung pabrik tidak pernah diaudit. Kemudian belum ada tim penetapan harga yang dibentuk oleh Pemkab Pessel untuk TBS kebun rakyat/swadaya seperti tim penetapan harga yang dibentuk Pemprov Sumbar untuk kebun plasma dan mitra pabrik.
"Untuk diketahui kebun kelapa sawit di Pessel mencapai 41 ribu hektar kebun rakyat dan 36 ribu kebun perusahaan," paparnya
"Sementara khusus hamparan Surantih, Lengayang, Ranah Pesisir, dan Linggo Sari Baganti seluas 10 ribu hektar dan belum ada pabrik. Memang ada satu izin yang sudah diterbitkan tapi sampai kini pabriknya belum dibangun," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :