Berita / Nusantara /
Ini Penyebab Penjualan Bibit Palsu Makin Marak
Ilustrasi kecambah sawit. Petani di Kalbar diminta hati-hati karena saat ini banyak penjual kecambah bersertifikat palsu. Foto: Dok.
Pontianak, Elaeis.co - Meningkatnya minat masyarakat membuka lahan sawit baru di Kalimantan Barat (kalbar) menyebabkan penjualan bibit palsu makin marak. Bibit bersertifikat palsu dijual dengan harga murah.
Ketua Bidang Pengembangan Usaha DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Barat (Kalbar), Arta Marben Saragih, mengatakan, Bulan Desember 2021 aparat kepolisian setempat berhasil membongkar praktek penjualan bibit palsu dan menangkap sejumlah pelaku.
"Tapi di awal Januari ini kok marak lagi bibit sawit palsu itu hampir di semua kabupaten sentra sawit di Kalbar," katanya kepada Elaeis.co, Senin (17/1/2022).
Ia dan beberapa pengurus Apkasindo Kalbar sudah melakukan penyelidikan untuk mencari tahu kenapa masih ada petani yang mau membeli bibit palsu.
Baca juga: Harga TBS Meroket, Penjualan Bibit Palsu Makin Marak
"Ternyata para penjual bibit palsu mencari celah dari lamanya proses antrean pembelian bibit sawit resmi dan berkualitas," ungkapnya.
Para penjual bibit palsu juga memanfaatkan peluang dari pola pembayaran pembelian bibit sawit berkualitas yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum kecambah dikirim.
"Mereka menerapkan sistem bayar belakangan, kecambahnya diberikan lebih dulu ke petani. Sementara di produsen resmi, kan bayar dulu, kecambahnya belakangan dan itu pun agak lama," kata Marben.
"Harganya pun murah, Rp 6.000 per butir. Terus ditunjukkan pula sertifikat berlogo produsen benih yang cantik kertasnya sehingga pembeli percaya kalau itu bibit asli," tambahnya.
Pihaknya bertekad akan terus memerangi penjualan bibit sawit abal-abal dan berharap para petani sawit mau berkonsultasi dengan APKASINDO Kalbar sebelum bertransaksi dengan penjual bibit yang tak diketahui asal-usulnya.
"Kami sedang melakukan investigasi kecil-kecilan untuk mencari tahu siapa produsen kecambah dan pembuat sertifikat sawit palsu," sebutnya.







Komentar Via Facebook :