https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Indonesia Minta Yunani Bantu Atasi Hambatan Perdagangan dengan Uni Eropa

Indonesia Minta Yunani Bantu Atasi Hambatan Perdagangan dengan Uni Eropa

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Wakil Ketua I Parlemen Yunani, Ioannis Plakiotakis. foto: BPMI/Setwapres


Jakarta, elaeis.co – Mengawali rangkaian agenda pada kunjungan kerjanya di Yunani, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Pertama Parlemen Yunani Ioannis Plakiotakis di Hellenic Parliament, Parliament Mansion (Megaro Voulis), GR-10021, Athena, Rabu (22/11). Pada pertemuan ini, Wapres mendorong penguatan kerja sama bilateral kedua negara yang sama-sama memiliki kekayaan sejarah dan budaya.

“Saya harap kunjungan ini dapat mengintensifkan hubungan bilateral kita, juga hubungan Indonesia dengan Eropa,” sebutnya dalam keterangan tertulis dari Setwapres, kemarin.

Secara spesifik, Wapres menekankan pentingnya peningkatan kerja sama dalam 3 (tiga) bidang strategis. Pertama, adalah hubungan antarparlemen. Menurutnya, parlemen Indonesia telah beberapa kali berkunjung ke Yunani, sehingga ia pun mengharapkan parleman Yunani juga melakukan banyak kunjungan ke Indonesia.

“Saya mendukung terbentuknya kembali Kelompok Persahabatan antar Parlemen Indonesia-Yunani. Untuk mempererat kerja sama parlemen kedua negara,” paparnya.

Yang kedua, sebut Wapres, adalah peningkatan kerja sama dalam bidang ekonomi. “Saya menyambut baik Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi yang ditandatangani pada Mei 2023 lalu,” ungkapnya.

Selain itu, Wapres juga meminta dukungan Yunani untuk membantu mengatasi berbagai hambatan dalam kerja sama perdagangan Indonesia dengan negara-negara Eropa.

Sebagaimana diketahui, Komisi Uni Eropa sudah menyetujui untuk memberlakukan Undang-undang anti-deforestasi (EUDR) pada 6 Desember 2022 yang melarang pembelian produk dari hasil deforestasi dan degradasi hutan. Sejumlah komoditas masuk dalam 'daftar hitam', diantaranya minyak kelapa sawit dan turunannya, coklat, kopi, karet dan kayu. 

“Saya mengharap Yang Mulia untuk mendukung pendekatan konstruktif guna mengatasi kebijakan diskriminatif Uni Eropa atas komoditas strategis Indonesia,” ucapnya.

Wapres juga mengajak dilakukannya peningkatan kerja sama di bidang ekonomi secara luas. Wapres menyampaikan, nilai investasi di tahun 2023 meningkat hingga mencapai 10 kali lipat. Namun volume perdagangan turun hingga 20% dibandingkan tahun lalu.

“Hubungan kerja sama bidang ekonomi, bidang perdagangan, kemudian investasi perlu diperkuat. Karena, investasi ada peningkatan, tapi perdagangan memang ada penurunan, jadi kita terus ingin meningkatkan lagi hubungan di bidang ekonomi,” jelasnya.

Terakhir, Wapres menekankan perlunya kedua negara terus meningkatkan kerja sama dalam bidang keagamaan, khususnya untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah memanasnya situasi global.

"Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, namun dapat hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain. Nilai-nilai serupa juga tampak pada masyarakat Yunani. Karena itu, Indonesia dan Yunani harus terus berperan aktif dalam mewujudkan suasana damai dan harmonis dalam keberagaman memeluk agama di seluruh penjuru dunia," tukasnya.

Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Bebeb AK Nugraha Djundjunan, menambahkan, dukungan Yunani sangat dibutuhkan dalam mengatasi kebijakan diskriminatif Uni Eropa.

"Terkait diskriminasi perdagangan terhadap produk-produk unggulan kita, diharapkan Yunani bisa mendukung Indonesia dalam memberikan promosi dan informasi yang tepat kepada Uni Eropa. Bahwa ini adalah produk yang dibutuhkan oleh kedua negara untuk meningkatkan perdagangan," ujarnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :