Pekanbaru, Elaeis.co - Sawit saat ini menjadi ujung tombak perekonomian jutaan masyarakat Indonesia. Pemerintah juga menjadikan sawit sebagai pendukung program ketahanan pangan nasional. 

"Karena dari proyeksi pertumbuhan penduduk yang sudah diperhitungkan akan meningkat ke depannya, diestimasikan bahwa hanya sawitlah yang mampu mendukung ketahanan pangan tersebut," kata Kasubbag PST PTPN V, Rizalmi Fitra, dalam webinar di Universitas Riau beberapa hari lalu. 

Berdasarkan data analisis dari PricewaterhouseCoopers, katanya, pasokan minyak sawit mentah atau CPO ke depan diestimasikan akan mengalami lonjakan. "Di tahun 2020 sekitar 43 juta ton, di tahun 2025 diproyeksikan akan mencapai 52 juta ton," sebutnya. 

Rizalmi menyebutkan, produksi CPO harus terus ditambah supaya bisa mengimbangi laju pertumbuhan penduduk. Hal itu disebabkan sawit saat ini menjadi bahan baku dari berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat. 

"Seperti kita ketahui, CPO itu merupakan bahan dasar untuk kebutuhan konsumsi kita sehari-hari. Mulai dari sabun, minyak makan hingga lainnya. Jadi ke depannya, kita harus mampu memenuhi suplai untuk kebutuhan itu," ujarnya.