Bengkulu, elaeis.co - Seluruh pemerintah daerah (pemda) di Provinsi Bengkulu diminta melakukan hilirisasi produk kelapa sawit.

Kawasan perkebunan harus dikembangkan secara terpadu melalui peningkatan dan pengembangan infrastruktur, pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna, serta pengembangan SDM dan kelembagaan petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk.

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Bengkulu, Bukhari mengatakan, akselerasi pengembangan kelapa sawit dari hulu ke hilir hendaknya menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan melalui konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif.

"Kami terus dorong karena ini telah menjadi fokus kegiatan Kementerian Pertanian pada 2020-2024. Hilirisasi penting, agar kontribusi sawit terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan petani makin meningkat," kata Bukhari, kemarin.

Ia mengatakan, kelapa sawit telah memberi kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian di Bengkulu. Pada triwulan II 2022 lalu sawit memberikan share terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 27,86 persen.

"Karena besar kontribusinya ke daerah, maka sektor ini harus dilakukan hilirisasi," tuturnya.

Dia melanjutkan, hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas sehingga nilai ekspornya akan lebih tinggi.

"Selain meningkatkan devisa, hilirisasi juga akan menciptakan lapangan kerja. Makanya itu harus terus didorong di Bengkulu," ujarnya.

Demi kemajuan industri sawit, dia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan gencar melakukan promosi.

"Kalau pasar makin terbuka, produk yang terjual makin banyak. Perusahaan untung dan petani juga dapat imbasnya," tukasnya.

"Kami dorong perusahaan dan pemda agar mampu membawa kemajuan kelapa sawit di Bengkulu. Kalau komoditas ini maju dengan hilirisasi, maka muaranya adalah kesejahteraan petani," imbuhnya.