Sarolangun, elaeis.co - Sampai saat ini hilirisasi produk perkebunan kelapa sawit masih menjadi tantangan bagi Pemkab Sarolangun, Jambi.

Pejabat (Pj) Bupati Sarolangun, Hendrizal, saat dikonfirmasi tidak menampik hal tersebut. Menurutnya, semua pabrik kelapa sawit (PKS) di daerahnya masih fokus mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi produk setengah jadi yakni minyak sawit mentah atau CPO.

"Hilirisasi kelapa sawit di Kabupaten Sarolangun baru sampai produk CPO. Ada 6 PKS, satupun belum ada yang membuat produk turunan seperti minyak goreng dan lain sebagainya," kata Hendrizal, kemarin.

Menurutnya, kendala yang dihadapi pemda saat ini adalah karena minimnya investor yang berminat. Hal itu dikarenakan besarnya nilai investasi mengingat lokasi yang jauh dari pasar atau kota yang besar.

"Perusahaan yang bergerak di sektor hilir kelapa sawit ini cenderung berinvestasi di kota besar karena ketersedian fasilitas dan tenaga terampil," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong agar hilirisasi produk perkebunan dapat dimaksimalkan di kabupaten yang dia pimpin. Dengan potensi yang ada, dia optimis akan ada investor yang tertarik.

"Memang belum ada yang berinvestasi sampai saat ini untuk hilirisasi sawit. Tapi kita akan terus dorong dan cari investor. Selain potensi sumber daya alam, letak Kabupaten Sarolangun juga sangat strategis di sepanjang lintas Sumatera. Ini yang kita tawarkan," katanya.