https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Hilirisasi Membuat Harga Produk Sawit Tinggi dan Tetap Dicari Pembeli

Hilirisasi Membuat Harga Produk Sawit Tinggi dan Tetap Dicari Pembeli

Produk hilir kelapa sawit. Foto: eco-chem.org


Bengkulu, elaeis.co - Harga produk turunan minyak mentah sawit (CPO) lebih menjanjikan ketimbang sebelum dilakukan hilirisasi. Naik turunnya harga CPO tidak jadi soal bagi konsumen, mereka tetap membeli jika barang kebutuhannya sudah habis.

Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin mengatakan, produk hilir dari CPO sangat banyak jenisnya diantaranya minyak goreng, margarin, sabun, shampoo, dan lainnya. Ketika produk-produk tersebut harganya naik, masyarakat atau konsumen tetap membeli produk itu.

"Jadi inilah fungsi hilirisasi CPO menjadi produk jadi, menaikkan nilai tambah," kata Kamaludin, kemarin.

Menurutnya, produk dari hasil hilirisasi CPO pasti dibutuhkan masyarakat. Terbukti pada saat harga minyak goreng naik hingga Rp 45 ribu per liter, masyarakat tetap membelinya. Padahal harga tersebut tidak logis mengingat persediaan CPO di dalam negeri sangat banyak.

"Coba orang jual CPO ke masyarakat, pasti tidak ada yang mau beli. Tapi kalau sudah jadi produk, kemudian dijual ke masyarakat, pasti mereka tetap beli walaupun harganya sedang tinggi-tingginya," ujarnya.

Menurutnya, salah satu kendala hilirisasi sawit adalah biaya investasi yang tidak sedikit. "Pengusaha enggan berinvestasi di sektor hilir karena dikhawatirkan biaya investasinya besar," tuturnya.

Padahal, menurutnya, untuk menciptakan produk hilir tidak selalu membutuhkan dana yang besar. Contohnya membuat biodiesel, tidak ada batas minimal untuk memproduksinya. Artinya, skala usaha mikro kecil menengah (UMKM) pun bisa membuat biodiesel.

"Hanya saja kalau memproduksi dalam jumlah sedikit, sulit untuk memasarkannya. Jadi, kalau kapasitasnya kecil, hasilnya hanya untuk digunakan sendiri saja. Itu investasinya tidak mahal," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :