Berita / Nusantara /
Harga TBS Meroket, Jadi Penyelamat Masyarakat di Masa Sulit
Kebun sawit penopang ekonomi petani di masa pandemi (Facebook)
Jakarta, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Sambas menyentuh Rp 2.542/kg. Sawit dinilai menjadi penyelamat ekonomi masyarakat di masa sulit.
“Belum pernah dalam sejarah harga sawit seperti sekarang ini tingginya,” kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sambas, Ahmad Hafsak Setiawan, dikutip Antara.
Dia menilai, sektor perkebunan tidak banyak terdampak terhadap lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Sehingga sawit menjadi sektor penyelamat di tengah resesi ekonomi ini dan harus terus dijaga agar harga TBS terus stabil. Dengan harga meningkat dan stabil, maka ekonomi petani dan daerah akan baik pula,” jelasnya.
Menurutnya, prospek sawit ke depannya sangat menjanjikan. Untuk itu diharapkan adanya pembinaan dari dinas terkait terhadap petani kelapa sawit, khususnya petani mandiri.
“Untuk Kabupaten Sambas, jumlah petani mandiri sangat banyak. Perlu pendataan yang akurat terhadap jumlah petani mandiri untuk memudahkan pembinaan terhadap mereka,” tukasnya.
“Pembinaan dan pendampingan kepada petani khususnya dalam pengadaan bibit sawit unggul agar produksi kebun mereka bisa maksimal,” tambahnya.
Menurutnya, selama ini banyak laporan bahwa yang beredar di tengah masyarakat adalah bibit asal-asalan yang tidak jelas kualitasnya sehingga merugikan petani.
“Inilah perlunya pendampingan dan penyuluhan terhadap petani agar mereka menggunakan bibit sawit unggul, tidak tergiur harga murah,” katanya.
Dia sangat mendukung Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting karena sangat membantu petani mandiri yang sawitnya sudah harus peremajaan atau petani yang mau mengganti bibit asal-asalan dengan bibit unggul.
“Semoga PSR terus berkelanjutan supaya petani mandiri memiliki kebun yang memiliki produktifitas tinggi,” sebutnya.
Ahmad berpesan agar instansi berwenang terus melakukan pengawasan terhadap peredaran pupuk non subsidi. “Sekarang harga pupuk non subsidi sangatlah tinggi dan dikeluhkan oleh petani sawit, perlu diawasi supaya jangan ada permainan,” katanya.







Komentar Via Facebook :