Pasir Pangaraian, elaeis.co - Saiful, petani sawit swadaya di Desa Ujungbatu Timur, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah setelah harga TBS anjlok menjadi Rp 550/kg.

"Kalau ditotal, sejak harga TBS sawit turun kerugian saya tidak kurang dari Rp 200 juta. Akibatnya kebun tidak lagi terawat. Beli pupuk sekarang sudah tidak sanggup lagi," katanya kepada elaeis.co, Sabtu (9/7).

Dia mengaku memiliki kebun sawit sekitar 18 hektare yang berada di Kecamatan Kuntodarusalam. Hasilnya 12,6 ton setiap putaran jadwal panen.

"Kalau saja harga masih diangka Rp 3.400/kg, sudah berapa dapatnya sebulan? Panen dua kali dalam satu bulan, kalau buah tidak trek, normalnya dapat 25,2 ton sebulan," ucapnya.

Meskipun sekarang situasinya terasa berat, dia tetap optimis kalau harga TBS sawit akan segera membaik. Dia dan petani di wiliyah itu tetap mengurus kebun sawitnya meski belum dapat melakukan pemupukan. 

"Sawit kami produksinya lumayan karena umurnya baru 15 tahunan, jadi kalau tak dirawat kan sayang. Saya optimis saja kalau harga TBS sawit akan segera membaik dan normal kembali," ujarnya.