Pekanbaru, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau periode Desember 2023 sebesar 156,29.

Nilai ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen dibanding NTP November 2023, yang tercatat sebesar 154,33.

"Kenaikan NTP ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,48 persen yang relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,20 persen," ungkap Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, Rabu (3/1).

Dijelaskan Asep, kenaikan NTP Desember 2023 ini disokong oleh dua subsektor pertanian yang mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat dan tanaman pangan.

"Khusus untuk tanaman perkebunan rakyat, kenaikan NTP disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,65 persen, khususnya kelapa sawit, karet, kelapa dan pinan," jelasnya.

Kelapa sawit memang masih menjadi komoditas utama di Riau. Sehingga dengan harganya yang saat ini masih stabil, nilai tukar petani pun ikut terpengaruh dan bergerak positif.

Asep mengatakan, pada Desember 2023, 8 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP. Riau tercatat sebagai provinsi dengan kenaikan NTP terbesar keempat.

"Dimana kenaikan tertinggi terjadi di Sumatera Barat sebesar 1,80 persen, Bangka Belitung sebesar 1,55 persen dan Lampung sebesar 1,50 persen," tambahnya.

Lebih lanjut, Asep menambahkan, pada Desember 2023, juga terjadi kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga pertanian di Provinsi Riau sebesar 0,26 persen.

"Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga pada tujuh kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga. Adapun kelompok pengeluaran dengan kenaikan indeks konsumen perdesaan tertinggi adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau," ujarnya.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riau juga mengalami kenaikan sebesar 1,42 persen, yaitu dari 150,92 pada November 2023 menjadi 153,07 pada Desember 2023.