https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Harga Sawit Bikin REI Riau Yakin 8.000 Unit Rumah Terjual sepanjang 2021

Harga Sawit Bikin REI Riau Yakin 8.000 Unit Rumah Terjual sepanjang 2021

Ilustrasi rumah. Net


Pekanbaru, Elaeis.co - Realestate Indinesia (REI) Riau optimis target 8.000 unit rumah terbangun di Riau sepanjang 2021 ini. Hak tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPD REI Riau, Elvi Syiofriadi saat berbincang bersama Elaeis.co, Rabu (02/06).

Dikatakannya, masa ini merupakan masa yang tepat untuk mencapai target yang telah dicanangkan REI Sejak awal 2021 lalu. Dimana menurutnya ekonomi mulai membaik, bahkan minat masyarakat untuk membeli hunian juga mengalami peningkatan hingga 20 persen.

"Kita optimis target ini tercapai. Saat ini realisasinya sudah mencapai 2.500 unit," tuturnya.

Terangnya, realisasi terbesar saat ini sudah terlaksana di wilayah Pekanbaru dan Kampar. Ia berharap wilayah lain mampu ikut berkontribusi mencapai target tersebut.

"Salah satu upaya kita untuk mencapai target tersebut, kita mendorong seluruh anggota REI Riau, untuk secepatnya melakukan pengajuan KPR ke bank penyedia kredit,baik KPR bersubsidi maupun KPR komersil," tuturnya.

Ia menjelaskan, saat ini minat pembelian unit perumahan di Riau mulai meningkat sejak awal 2021 lalu. Meski belum normal sejak pandemi melanda Riau, namun penjualan unit perumahan kini telah merangkak naik hingga 20 persen tiap bulannya.

"Kebanyakan unit rumah yang diminati masyarakat adalah tipe KPR komersil khususnya tipe 40-45. Jadi bukan tipe KPR subsidi," terangnya.

Menurutnya, unit komersil laris manis di pasaran lantaran bertambahnya aturan atau regulasi dari pihak perbankan sejak masa pandemi beberapa waktu lalu. Sementara konsumen yang hadir kebanyakan adalah pengusaha, salah satunya yakni petani sawit.

"Pekanbaru masih menjadi wilayah paling besar penjualannya khusus tipe komersil. Kalau untuk subsidi kebanyakan di wilayah Kampar," tuturnya.

Peningkatan tadi, katanya lantaran pengaruh menggeliatnya perekonomian Riau beberapa belakangan terakhir. Terlebih harga komoditi juga ikut menanjak naik. 

"Harga sawit menjadi salah satu faktor meningkatnya penjualan kita. Umumnya memang, pengusaha sawit membeli perumahan tipe komersil," tuturnya.

Ujar pria yang akrab disapa Anto itu, hingga akhir 2020 REI mencatat penurunan penjualan sampai 60 persen. Artinya peningkatan saat ini yang sampai 20 persen belum mencapai kondisi normal sebelum pandemi.

"Untuk bertahan kita mensiasati dengan membangun hunian khusus tipe komersil. Namun harga jual di bawah Rp300 juta," tuturya.

Tak sedikit memang mejadi kendala bagi para anggota REI dalam membangun hunian komersil. Salah satunya adalah lokasi yang dinilai tepat untuk mendirikan hunian komersil tersebut.

Sementara, menurut Anto saat ini lokasi yang adalah lebih menuju ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau cocok dengan tipe subsidi. "Tapi regulasi dari perbankan membaut kita harus optimis menyediakan hunian komersil," bebernya.

Selain lokasi, hambatan lainnya adalah harga material bangunan yang justru terus mengalami kenaikan. Seperti besi impor, pasir, semen dan sebagainya.

"Melihat ekonomi yang semakin membaik, kita optimis pembangunan perumahan di Riau akan kembali bagus dan mencapai target," terangnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :