https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Pupuk Mulai Turun, tapi Masih Bikin Petani Sawit Megap-megap

Harga Pupuk Mulai Turun, tapi Masih Bikin Petani Sawit Megap-megap

Polisi mengawasi aktivitas di gudang pupuk. foto: Polres Tuban


Bengklulu, elaeis.co - Harga pupuk non subsidi di Provinsi Bengkulu mulai turun. Namun petani sawit masih mengeluh karena tetap saja kesulitan untuk membelinya.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, A Jakfar menyebutkan, harga pupuk non subsidi saat ini telah turun sekitar 13 persen.

"Tapi penurunan itu belum begitu signifikan sehingga masih banyak petani sawit belum mampu membeli pupuk non subsidi," katanya, Sabtu (29/4).

Ia menilai penurunan harga pupuk non subsidi tidak sebanding dengan lonjakan harga yang terjadi sepanjang tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2020 silam, harga pupuk non subsidi mencapai Rp 280 ribu per 50 kilogram (zak), kemudian pada 2021 naik menjadi Rp 480 ribu hingga Rp 500 ribu per zak, dan tahun lalu harga pupuk kimia telah mencapai Rp 600 ribu per zak.

"Harga pupuk terus naik berlipat-lipat, tetapi ketika turun hanya sebesar 13 persen. Artinya harga pupuk hanya turun sekitar Rp 130 ribu jika harga pupuk 1 karungnya Rp 1 juta," tandasnya.

Menanggapi keluhan petani, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri menganjurkan petani sawit memperbanyak menggunakan pupuk organik.

"Untuk sementara gunakan pupuk organik dulu, lebih hemat dan bisa dibuat sendiri karena bahan bakunya banyak tersedia di lingkungan sekitar," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :