Bengkulu, elaeis.co - Penurunan harga CPO sebesar Rp 668 menjadi Rp 8.230/kg pada 23 Juni lalu ternyata tidak berpengaruh terhadap harga minyak goreng (migor).

Di Bengkulu, harga barang kebutuhan pokok itu belum beranjak dari sebelumnya.

Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Ir Yenita Saiful mengatakan, harga migor baik curah maupun kemasan masih stabil, belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

"Kemungkinan karena lambat merespon penurunan harga CPO, makanya harga migor masih stabil," katanya, kemarin (24/6).

Meski begitu, menurutnya, harga migor di Bengkulu termasuk yang terendah jika dibandingkan dengan sejumlah provinsi di Sumatera. Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan RI, harga migor curah di Bengkulu lebih rendah dibandingkan Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatera Utara.

"Harga rata-rata migor curah di provinsi-provinsi tersebut mencapai Rp 15.700 hingga Rp 17.500/liter, sementara di Bengkulu hanya mencapai Rp 14.200/liter," sebutnya.

Harga migor kemasan sederhana di Bengkulu per 25 Juni 2022 juga tercatat lebih rendah dibandingkan Provinsi Lampung, Jambi dan Riau. Harga migor kemasan di daerah ini hanya mencapai Rp 20.500/liter atau lebih murah dibandingkan provinsi lainnya di Sumatera.

"Baik migor curah dan migor kemasan sederhana, Bengkulu masih lebih murah. Saya pikir semua ini berkat kerja sama baik masyarakat dan pemerintah daerah yang telah menjaga harga migor tetap stabil," tutupnya.