Bengkulu, elaeis.co - Rapat tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit Provinsi Bengkulu beberapa hari lalu berakhir deadlock. Alhasil, harga TBS yang berlaku saat ini masih mengacu pada periode sebelumnya.

Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi SP mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan pertemuan bersama dengan semua pihak yang terkait dalam industri kelapa sawitdi daerah itu.

"Kita akan lakukan evaluasi harga TBS untuk semester satu. Nanti akan dibahas kemungkinan penambahan variabel baru dalam penetapan harga TBS. Kita akan berembuk untuk memasukan harga cangkang kelapa sawit dalam komponen harga TBS sawit di setiap periodenya," sebut Rosmala, Kamis (27/8).

Pada rapat sebelumnya, harga TBS kelapa sawit belum bisa ditetapkan karena belum ada data yang lengkap sehingga sulit untuk menetapkan harga TBS kelapa sawit yang adil.

"Tidak mungkin menetapkan harga tanpa ada data. Makanya kami meminta kepada pihak terkait agar dapat memberikan data sebelum rapat berlangsung agar bisa dimasukan ke dalam penghitungan penetapan harga TBS," katanya.

Ahmad, seorang petani kelapa sawit di Bengkulu, mengaku senang pemerintah daerah ikut memperjuangkan masuknya cangkang dalam perhitungan harga TBS. "Semoga tidak ada hambatan nantinya, agar petani mendapatkan harga yang lebih adil dan menguntungkan," tukasnya.

Menurutnya, penambahan variabel cangkang sawit harus dipertimbangkan secara matang agar dapat mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. "Supaya perusahaan dan petani sawit sama-sama untung. Saya yakin ini akan membawa perubahan positif dan memperkuat sektor perkebunan ke depannya," pungkasnya.