Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Kabupaten Kaur menjalin kerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Bengkulu menyusul masih tingginya harga beras mencapai Rp45 ribu per cupak atau seberat 1,6 kilogram.

"Tujuan kerja sama ini untuk menambah stok beras di Kaur dan menstabilkan harga. Upaya dari kita salah satunya nanti dengan cara menggelar pasar murah beras," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kaur, Siswan, kemarin.

Sebanyak 80 ton beras hasil kerja sama dengan Bulog akan didistribusikan ke Kabupaten Kaur. Beras ini tersedia melalui pasar murah dan melalui para pengecer. Untuk para pengecer yang mengambil beras, mereka diwajibkan menggunakan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Bulog.

"Hasil koordinasi dari kita, pihak Bulog akan terus siap jika Kabupaten Kaur ingin menggelar pasar murah. Sementara pihak DKP hanya mempersiapkan tempat digelarnya pasar murah ini," ujarnya.

Kendati begitu, dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu, harga beras di Kabupaten Kaur masih tergolong cukup murah. Di tempat lain, harga beras sudah mencapai Rp 50 ribu per kulaknya.

"Harga beras di Kaur ini masih murah, karena daerah lain itu sudah diatas harga di daerah ini," ujarnya.

Namun, situasi yang semakin sulit terlihat dari kondisi stok gabah. Menurut Siswan, stok gabah DKP saat ini sudah habis. Stok gabah yang tersisa di gudang milik DKP yang hanya sekitar 5 ton juga telah digunakan untuk penyaluran bantuan kepada petani.

"Kita akan mengajukan bantuan ke pemerintah Provinsi Bengkulu soal itu," tuturnya.

Siswan berjanji akan memberikan informasi kepada masyarakat jika digelar pasar murah. Ia juga memastikan pemerintah daerah akan terus berupaya menjaga ketersediaan beras dengan harga terjangkau.