Berita / Nusantara /
Harga B35 Harusnya Lebih Murah dari Solar
Biodiesel menggunakan campuran minyak kelapa sawit. foto: Kemen ESDM
Bengkulu, elaeis.co - Rencana pemerintah memasarkan biodiesel B35 dengan harga setara dengan bahan bakar minyak (BBM) solar saat ini memicu kritik. Sejumlah pihak menilai, harusnya harga B35 bisa di bawah solar.
Pengamat ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy mengatakan, pernyataan pihak Kementerian ESDM baru-baru ini tentang harga B35 yang setara dengan solar cukup membingungkan.
"Karena meskipun solarnya diimpor, tapi minyak sawitnya dari dalam negeri. Seharusnya B35 bisa lebih murah dibandingkan harga solar," katanya, kemarin.
Menurutnya, tanpa diberikan subsidi pun harga solar semestinya lebih murah dari saat ini. "Tetapi pemerintah berdalih harga solar dunia saat ini sudah naik dan telah mencapai Rp 10 ribu per liter," tuturnya.
"Kami memakluminya kalau memang benar terjadi seperti itu. Tapi pemerintah harusnya bisa memberikan harga yang lebih rendah untuk B35. Pengurangan subsidi yang menyebabkan naiknya harga solar dari Rp 5.100 menjadi Rp 6.800 per liter telah berdampak signifikan kepada pelaku usaha terutama logistik. Akibatnya ongkos kirim naik," tambahnya.
Menurutnya, jika harga B35 lebih rendah dari solar,
maka kegiatan bisnis akan semakin bergairah. "Termasuk bisnis kelapa sawit. Bayangkan saja, saat ini biaya angkut kelapa sawit telah naik dari Rp 200 menjadi Rp 350 per kilogram," sebutnya.
"Harus ada harga khusus untuk B35, misalnya Rp 5.500 per liter, itu bisa menggairahkan banyak sektor usaha," imbuhnya.
Sementara itu, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, harga biosolar B35 diperkirakan akan sama dengan harga solar subsidi yakni Rp 6.800 per liter.
"Kami hanya menjalankan tugas yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika harganya ditetapkan sebesar itu, maka kami jual segitu," tutupnya.







Komentar Via Facebook :