Berita / Serba-Serbi /
Hambat Transaksi, Petani Sawit di Bengkulu Keluhkan Blank Spot
Menara penguat sinyal di kebun sawit. foto: repeatersinyalhp.com
Bengkulu, elaeis.co - Kemajuan teknologi telah memberi kemudahan dalam bertransaksi. Banyak orang tak lagi menggunakan uang tunai karena jual beli bisa dilakukan secara online.
Petani sawit di Provinsi Bengkulu juga sudah banyak yang memanfaatkan fasilitas yang disediakan perbankan ini. Hanya saja, karena sering berada di kebun, petani sawit di Bengkulu mengalami kesulitan memanfaatkan layanan pembayaran digital.
"Banyak blank spot, layanan pembayaran digital tak bisa diakses. Ini menghambat efisiensi dan kemudahan transaksi dalam bisnis pertanian," kata petani sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Budi Santoso, kemarin.
Dia mengaku menggunakan layanan mobile dan internet banking karena berharap dapat memanfaatkan layanan pembayaran digital untuk memudahkan transaksi bisnis. "Sebenarnya sangat membantu. Cuma masalahnya ada blank spot," sesalnya.
Ketua Asosiasi Petani Sawit Bengkulu (APSB), Rina Susanti, juga mengaku kecewa karena masih ada kawasan yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi seluler.
"Cukup memprihatinkan. Kami berharap pemerintah setempat dan penyedia layanan telekomunikasi mengatasi masalah blank spot ini. Hal ini sangat penting bagi kelancaran dan kemajuan bisnis petani sawit di daerah ini," ujarnya.
GM PT Telkom Bengkulu, Eko Yulianto mengakui adanya kendala blank spot di Bengkulu dan hal tersebut menjadi tantangan bagi penyedia layanan telekomunikasi. "Kami akan terus berupaya meningkatkan jangkauan dan kualitas sinyal di Bengkulu," katanya.
Terpisah, Sekda Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri berjanji akan mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan terkait. "Saya berharap dapat ditemukan solusi yang tepat untuk memperluas jangkauan layanan telekomunikasi untuk mendukung pembayaran digital di Bengkulu," tutupnya.







Komentar Via Facebook :