Berita / Internasional /
Gulf Arabian Minta Tambahan CPO dari Indonesia
Ilustrasi CPO (Facebook)
Jakarta, Elaeis.co - Gulf Arabian Co, sebuah perusahaan yang beralamat di El Higaz Street 181 Heliopolis, Kairo, Mesir, meminta tambahan pengiriman minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia hingga ribuan metrik ton (MT) per bulan.
“Gulf Arabian mengharapkan dukungan KBRI Kairo agar Indonesia dapat menambah suplai minyak kelapa sawit menjadi 20 ribu MT per bulan atau senilai USD 22,5 juta. Semua ini untuk memenuhi permintaan konsumen pasar Mesir dan negara sekitar. Sebelumnya, permintaan perusahaan ini tercatat sebesar 15 ribu MT per bulan atau senilai USD 16,88 juta,” demikian pernyataan Atase Perdagangan Kairo, lrman Adi Purwanto Moefthi, lewat keterangan resmi yang dipublikasikan Kementerian Perdagangan.
Menurutnya, Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, sudah melakukan pertemuan dengan General Manager Gulf Arabian, Osama El Manharawy, di Sharqia, Mesir. “Minat masyarakat Mesir terhadap minyak sawit asal Indonesia meningkat pesat. Hal ini seiring dengan naiknya konsumsi masyarakat Mesir dan negara sekitar,” sebutnya.
Kenaikan permintaan tersebut tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung yang dibarengi dengan kebijakan penguncian sementara (lockdown) yang mengakibatkan terjadinya pelemahan produksi di negara penghasil sawit dan minyak nabati lainnya.
“Tingginya permintaan minyak kelapa sawit juga disebabkan perspektif positif masyarakat Mesir. Selain harga yang lebih kompetitif dibanding minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit Indonesia dikenal memiliki gizi yang tinggi,” paparnya.
Irman menambahkan, harga komoditas minyak kelapa sawit di dunia terus naik seiring meningkatnya permintaan pasar ekspor dari sejumlah negara tujuan termasuk Mesir.
“Pihak Gulf Arabian berharap kenaikan harga tidak memengaruhi suplai dari produsen CPO di Indonesia. Apalagi Gulf Arabian bukan pendatang baru di bisnis ini, perusahaan ini sudah mengimpor minyak sawit dari Indonesia sejak tahun 2010,” ungkapnya.
Gulf Arabian, kata dia, juga membuka peluang untuk memperluas produksi minyak kelapa sawit dengan skema bisnis penanaman modal di Indonesia atau pembukaan perusahaan patungan (joint venture) di Mesir.







Komentar Via Facebook :