Berita / Nasional /
Gulat Manurung: Sawit Itu Seperti Gadis Desa
Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung. (Ist)
Jakarta, elaeis.co - Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI, Gibran Rakabuming Raka jadi sorotan dengan materi yang dibawanya saat debat dengan dua cawapres lain Jumat malam lalu.
Salah satu yang menjadi perhatian itu ketika putra sulung Presiden Jokowi ini berbicara soal potensi kelapa sawit Indonesia.
Kata dia, dengan 16,38 juta perkebunan sawit yang dimiliki saat ini, Indonesia bisa jadi raja energi hijau dunia.
Saat ngobrol dengan elaeis.co, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr Gulat ME Manurung, C.IMA juga meyakini apa yang dikatakan Gibran ini bisa jadi kenyataan.
"Ungkapan dari Mas Gibran itu benar adanya. Ibarat gadis desa yang sangat cantik, natural, tinggal mempoles sedikit lagi maka apa yang dikatakan Mas Gibran itu menjadi kenyataan," katanya.
Gadis desa itu tidak sadar bahwa dia cantik sekali, kata ayah dua anak ini. Dan dia juga tidak sadar bahwa dia jadi incaran semua negara di dunia ini.
"Mas Gibran pinter mengambil topik tentang kami petani sawit dan kami sangat senang diikutkan dalam debat cawapres tersebut," ujarnya.
Lelaki 51 tahun ini juga menyinggung soal produksi kelapa sawit Indonesia yang saat ini sudah mencapai 47 juta ton per tahun dari 16,38 juta hektar kebun yang dimiliki.
Menurutnya, jumlah produksi CPO ini bisa digenjot hingga dua kali lipat lebih kalau program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan hilirisasi sawit bisa berjalan sempurna.
Sehingga apa yang dikatakan oleh Gibran dalam debat kemarin bisa benar-benar terwujud. Dan memang jika terwujud, Indonesia akan jadi raja energi hijau dunia.
"Kalau Pak LBP (Luhut Binsar Panjaitan) menargetkan 2045 produksi CPO Indonesia harus mencapai 100 juta ton, saya pikir 2035 itu sudah bisa dicapai. Dengan catatan, Indonesia harus sadar bahwa gadis desa tadi sangat cantik," kata dia.
"Kesadaran itu akan menyelesaikan semua hambatan terkhusus melawan kampanye negatif tentang sawit. Jadi kata kuncinya sadar dan kesadaran itu harus dimulai dari pemimpin negara ini sebagai komando perkasa," tutupnya.







Komentar Via Facebook :