https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dukung Polisi, Masyarakat dan Pekerja Pabrik Sawit Bikin Aksi Tandingan

Dukung Polisi, Masyarakat dan Pekerja Pabrik Sawit Bikin Aksi Tandingan

Masyarakat pendukung PKS PT PPSP melakukan aksi damai mendukung sikap tegas kepolisian. foto: ist.


Rantau Prapat, elaeis.co - Aksi penolakan beroperasinya kembali pabrik kelapa sawit (PKS) PT Pulo Padang Sawit Permai (PT PPSP) oleh sekelompok warga Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, berlanjut.

Mereka melakukan penghadangan terhadap mobil pengangkut sawit yang hendak menuju PT PPSP. Akibatnya jalan menjadi macet dan aktivitas masyarakat terganggu. Personel polisi yang sepekan terakhir disiagakan di lokasi langsung menghalau pelaku penghadangan itu. Namun terjadi perlawanan sehingga sejumlah personel polisi mengalami luka-luka.

Tindakan tegas kemudian dilakukan terhadap masyarakat penentang beroperasinya PKS PT PPSP. 5 orang ditangkap. Masing-masing berinisial TT (29), warga Sialang Taji Kabupaten Labuhan Batu Utara, AF (24) penduduk Desa Aek Paing, Labuhan Batu, FH (24) penduduk Kelurahan Sioldengan, Labuhan Batu, EGR (36) penduduk Kelurahan Pulo Padang, dan GSR (25) penduduk Kelurahan Pulo Padang.

Mereka diamankan karena melawan petugas dan dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam ruang manfaat jalan sebagai mana dimaksud dalam Pasal 63 ayat 1 dari UU-RI No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

Sikap tegas pihak kepolisian itu mendapat dukungan dari kelompok masyarakat lain dan pekerja PKS PT PPSP yang menggelar aksi damai, Rabu (22/05). Massa awalnya berkumpul di lokasi pabrik, lalu bergerak ke Lapangan Ika Bina Kota Rantau Prapat dan Mapolres Labuhan Batu. Mereka membawa spanduk, poster, dan melakukan orasi bergantian.

Koordinator aksi, Ishak, menegaskan bahwa mereka mendukung operasional PKS PT PPSP demi kesejahteraan pekerja dan masyarakat Pulo Padang sekitarnya. "Pengoperasian PT PPSP berdampak positif terhadap ekonomi lokal dan penyediaan lapangan kerja. Selama pabrik beroperasi, tentu tindak pidana berkurang karena masyarakat memiliki pekerjaan," kata Ishak dalam orasinya.

Dia lantas mengajak masyarakat kompak mendukung Polres Labuhanbatu dalam menjalankan tugas menjaga kamtibmas. "Kami mendukung Kapolres Labuhan Batu dan jajaran atas tindakan tegas terhadap masyarakat yang menolak operasional PKS
karena melakukan tindakan melawan hukum dan anarkis," tegasnya.

"Masyarakat juga jangan terpancing oleh narasi yang disebarkan pihak yang menolak beroperasinya PKS PT PPSP. Sebab narasi yang dibangun cenderung memutarbalikkan fakta dan menyudutkan pihak Polres Labuhan Batu," sambungnya.

Dia juga meminta para pelaku yang melawan petugas yang sedang melaksanakan tugas sehingga mengakibatkan luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Rantau Prapat diproses hingga ke pengadilan.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr Bernhard L Malau, mengapresiasi dukungan tersebut dan berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini.

Dia menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan kelompok masyarakat yang melakukan penghadangan terhadap truk sawit terhadap anggota polisi yang menjalankan tugas pengamanan. "Penganiayaan menyebabkan lima orang anggota kami terluka. Hingga saat ini empat orang masih dirawat di rumah sakit sementara seorang lainnya rawat jalan," ungkapnya.

“Dukungan dan kerja sama dari masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam aksi ini dengan menjaga kedamaian dan ketertiban," tutup Kapolres.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :