Subulussalam, Elaeis.co - Dari 10 pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) yang beroperasi di Kabupaten Aceh Singkil dan Kotamadya Subulussalam, Aceh, ada dua yang sangat disukai penyuplai tandan buah segar (TBS). Yakni PMKS milik PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) 1 dan PT PLB 2 di Subulussalam. Keduanya adalah anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Awaluddin, salah seorang pengepul buah sawit di Singkil dan Subulussalam, mengatakan, kedua PMKS itu adalah favorit para petani sawit, pengepul, maupun pemilik ram.

“Rendah sortasinya, cuma 2,5 persen. Kalau PMKS lain, mau sampai lima persen. Pokoknya PMKS yang lain sortasinya rata-rata di atas tiga persen,” katanya kepada Elaeis.co, Rabu (6/10/2021).

Menurutnya, sortasi atau potongan terhadap pasokan TBS dari penyuplai diberlakukan pihak PMKS dengan alasan macam-macam. Misalnya buah masih mentah, rendemen rendah, dan lainnya. “Di PLB 1 dan PLB 2 tidak begitu. Malah PLB 1 kadang sortasinya lebih rendah lagi, di bawah 2,5 persen,” ungkapnya.

Namun Awaluddin dan pengepul lain sedikit bingung karena harga TBS di PLB 1 dan PLB 2 sudah tiga hari ini tak beranjak dari Rp 2.370/kg. “Yang lain sudah di atas Rp 2.370/kg, seminggu ini naik terus,” bebernya.

“Tapi kalau dipikir-pikir, tinggi pun harga TBS kalau potongannya tinggi juga, ya malah lebih parah. Bagusanlah ditahankan harga PLB ini, tapi potongan di bawah tiga persen,” tukasnya.

Ir Netap Ginting, Direktur CV Mandiri Aman Sentosa (MAS), salah satu penyuplai buah sawit, juga memuji PLB 1-2 yang konsisten menerapkan sortasi buah tidak lebih dari tiga persen.

“Keduanya patuh pada ketentuan yang ada dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1/2018 tentang Penetapan Harga TBS,” pungkasnya.