https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Dua Pakar Dihadirkan Berbagi Ilmu Integrasi Sawit Sapi

Dua Pakar Dihadirkan Berbagi Ilmu Integrasi Sawit Sapi

Integrasi sawit dan ternak sapi di Kalimantan Barat. Foto: Disbunnak Kalbar


Pontianak, elaeis.co - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menggencarkan sosialisasi Program Pola Integrasi Sawit Sapi untuk meningkatkan populasi ternak di provinsi ini.

“Sosialisasi sangat penting agar program tersebut lebih diterima oleh semua pelaku perkebunan, baik perusahaan maupun pekebun sawit mandiri atau swadaya,” kata Kabid Peternakan Disbunnak Kalbar, Novita Salim, lewat keterangan resmi Disbunnak Kalbar.

Sosialisasi gelombang pertama sudah dilaksanakan di Balai Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, pekan lalu. Disbunnak Kalbar langsung menghadirkan praktisi yang bergelut di integrasi sawit sapi dalam kegiatan tersebut.

"Narasumber kami yakni Dr Wahyu Darsono yang merupakan pelaku langsung integrasi sawit sapi di Kalimantan Selatan. Beliau juga merupakan Sekjen Gabungan Pelaku dan Pemerhati Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (Gapensiska) Indonesia," ungkapnya.

"Ke depan Disbunnak Kalbar akan bersinergi dengan berbagai pihak untuk terus melakukan edukasi dan komunikasi serta melakukan percepatan implementasi integrasi sawit sapi," tambahnya.

Dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 12 Desember 2022 mendatang, Disbunnak Kalbar akan menggelar workshop integrasi sawit sapi dengan menghadirkan pembicara Dr Rusman Heriawan. Ketua Dewan Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) itu akan memaparkan implementasi praktis integrasi pada model usaha kemitraan serta manajemen ternak untuk pencegahan penyakit melalui integrasi melalui dukungan dari SISKA SUPPORTING Program kerja sama Indonesia-Australia.

“Melalui kegiatan tersebut diharapkannya akan ada akselerasi sehingga perkebunan sawit berkelanjutan melalui integrasi sawit sapi di Kalbar bisa segera terwujud,” tukasnya. 

Dia menambahkan, integrasi sawit sapi merupakan salah satu agenda dalam Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2019. Di tingkat provinsi, rencana aksi tersebut dilanjutkan lewat Peraturan Gubernur Kalbar Nomor 3 tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) tahun 2022-2024.

“Dalam RAD-KSB, kegiatan integrasi perkebunan kelapa sawit dan peternakan merupakan bagian dari komponen pengelolaan dan pemantauan lingkungan," sebutnya.

Menurutnya, 12 kabupaten di Kalbar memiliki potensi untuk membangun dan mengembangkan integrasi sawit sapi.

“Untuk percepatan, diperlukan komitmen kepala daerah dengan menyusun payung hukum di daerahnya masing-masing agar seluruh pelaku usaha perkebunan dan masyarakat di sekitar perkebunan sawit dapat merasakan manfaat ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,” tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :