Berita / Serba-Serbi /
Dua Desa Diresmikan, Warga Diminta Tak Jual Lahan
Bupati Sambas, H Satono, menandatangani prasasti peresmian dua desa defenitif baru. Foto: Pemkab Sambas
Sambas, elaeis.co - Penantian warga Desa Arga Pura dan Desa Sapak Hulu Trans berakhir. Dua desa di Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (kalbar), itu resmi menjadi desa defenitif.
Peresmiannya dilakukan oleh Bupati Sambas, H Satono, didampingi Kasubdit Penataan Desa Direktorat Jenderal Bina Pemerintah Desa Kemendagri, Satria Gunawan, Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Kalbar, Aulia Chandra, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalbar, Yuslinda.
Satono juga langsung melantik dua pejabat kepala desa, yakni Supriyanto untuk Desa Arga Pura dan Lamiran Basuki untuk Desa Sapak Hulu Trans.
“Peresmian dua desa ini telah melewati proses panjang. Telah menjadi desa persiapan selama kurang lebih dua tahun sebelum ditetapkan menjadi desa definitif sebagaimana amanat undang-undang,” kata Satono melalui keterangan resmi Pemkab Sambas.
Dia bersyukur, walaupun melewati proses panjang, jerih payah dan dukungan masyarakat serta panitia yang bekerja siang malam akhirnya berbuah manis.
“Perjuangan multipihak demi pemekaran Desa Arga Pura dan Sapak Hulu Trans patut kita apresiasi. Pernah satu waktu berkasnya sudah sampai ke Kemengadri tapi dikembalikan lagi karena belum lengkap. Walaupun begitu, semangat 45 panitia ini sangat luar biasa, tidak patah semangat dan putus asa,” tuturnya.
Dengan kehadiran dua desa baru hasil pemekaran itu,
saat ini 195 desa di Kabupaten Sambas. Khusus di Kecamatan Subah, sebelumnya ada 11 desa dan sekarang menjadi 13 desa.
“Mudah-mudahan ini adalah langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat," harapnya.
"Subah ini sangat beruntung sekali. Setelah diterbitkan nomor register dua desa baru ini, lalu ada moratorium lagi. Prosesnya juga sangat cepat jika dibandingkan desa lain yang sama-sama menerima kode desa dari kementerian,” tambahnya.
Lebih jauh, Satono mengingatkan bahwa saat ini dunia sedang di ambang krisis pangan. Kabupaten Sambas khususnya sangat beruntung karena sebagian besar masyarakatnya bergerak di sektor pertanian.
“Pesan saya kepada masyarakat di Kecamatan Subah, tanah yang ada jangan dijual. Kalau tanah dijual, susah untuk membelinya lagi. Gunakanlah tanah itu untuk bercocok tanam. Bisa tanaman padi, tanaman hortikultura, kelapa sawit, karet, dan tanaman-tanaman lain yang bernilai ekonomi tinggi,” tukasnya.
"Masyarakat di kecamatan lain di Sambas juga harus memanfaatkan semua tanah yang ada untuk bercocok tanam. Bahkan pekarangan juga harus ditanami sayuran untuk mencegah inflasi dan memperkuat ketahanan pangan," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :