Berita / Nusantara /
Dirjenbun: PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Sawit Berjalan Beriringan
Ilustrasi-peremajan sawit rakyat. (Ist)
Jakarta, elaeis.co - Kementerian Pertanian RI melakukan pertemuan dalam rangka Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Komisi IV DPR RI, Senin (30/1) kemarin.
FGD itu digelar untuk membahas perkebunan kelapa sawit Indonesia dengan tema Percepatan Peremajaan, Perbaikan Infrastruktur dan Hilirisasi Kelapa Sawit Rakyat Melalui Dana Perkebunan.
Dalam pertemuan itu, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Andi Nur Alam Syah, memaparkan betapa pentingnya berbagai program yang ditujukan untuk petani sawit.
Menurut Andi, berbagai program untuk petani yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) saat ini berjalan beriringan. Mulai dari Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Sarana dan Prasarana (Sarpras) dan juga pengembangan SDM sawit.
"PSR menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan demi ketersediaan dan keberlanjutan sawit ke depan. Sudah saatnya mengganti tanaman tidak produktif dengan tanaman baru," kata Andi.
Dalam pelaksanaan PSR itu, kata Andi, perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang mempuni. Hal ini demi meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan mutu perkebunan sawit itu.
Seiring dengan berjalannya PSR dan pengimplementasian Sarpras itu, lanjut Andi, juga ada hal penting lain yang harus dilakukan. Yaitu perlunya meningkatkan kualitas SDM di bidang kelapa sawit.
Andi mengatakan, peningkatan kualitas SDM sawit itu bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, agar hasilnya dapat lebih maksimal lagi. Program ini juga sudah ada dan didanai oleh BPDPKS.
"Selain itu perlunya membuat terobosan baru atau berinovasi, lakukan riset atau penelitian dan pengembangan sawit, yang dapat mempermudah keberlangsungan sawit tetapi tetap dapat menjaga mutu berkualitas baik, mulai dari hulu hingga hilir," kata Andi.







Komentar Via Facebook :