Berita / Serba-Serbi /
Dipamerkan di Norwegia, Daerah Diminta Siapkan Produk Unggulan
Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, menyerahkan bantuan alat pertanian bagi kelompok tani di Solok Selatan. Foto: Diskominfotik Sumbar
Padang, elaeis.co - Pemprov Sumatera Barat (Sumbar), terus berupaya meningkatkan pertumbuhan pertanian, salah satunya dengan mengalokasikan 10 persen APBD tahun 2022 untuk sektor tersebut.
"Komoditi pertanian yang menjadi fokus kinerja Pemprov Sumbar yaitu padi, jagung, cabai, bawang merah, manggis, jeruk, kakao, kelapa sawit, kopi, gambir, dan karet," jelas Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, melalui keterangan resmi Diskominfotik Sumbar.
Menurutnya, diantara komoditas itu ada yang sudah menembus pasar ekspor seperti kelapa sawit.
"Kopi, jagung, dan cokelat juga merupakan produk unggulan di Sumbar. Bahkan produksi cokelat Sumbar nomor dua terbesar di Indonesia. Hilirisasi cokelat kita sudah kualitas ekspor, seperti produk Minang Kakao dan L'ile Chocolate," sebutnya.
Dia mengatakan, produk-produk kualitas ekspor Sumbar dalam waktu dekat akan dipamerkan dalam pameran di Nowergia. "Saya meminta kepada para bupati untuk mendata produk pertanian yang sudah berkualitas ekspor, khususnya kopi, cokelat, dan sawit," tukasnya.
Dia yakin komitmen Pemprov Sumbar mengembangkan produk pertanian bermuara pada kesejahteraan petani. Hal ini dibuktikan dengan nilai tukar petani di Sumbar yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Pertumbuhan ekonomi Sumbar sudah di atas 5 persen pada triwulan II. Hal ini menunjukkan kepada kita, ketika inflasi tinggi dengan diiringi peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, maka terjadi keseimbangan ekonomi. Mari kita bersinergi untuk tekan laju inflasi dan tingkatkan pendapatan nilai tukar petani," imbuhnya.
Bupati Solok Selatan, Khairunas, berharap Pemprov Sumbar terus berkolaborasi dengan kabupaten/kota melakukan pembinaan kelompok tani.
"Kami siap bekerja sama dan berbagi sumber daya dalam melakukan pembinaan pada kelompok tani dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan hilirisasi komoditas unggulan," sebutnya.







Komentar Via Facebook :