Jakarta, Elaeis.co - Kisah pejabat yang enggan meninggalkan rumah dinas setelah tak lagi menjabat ternyata terjadi juga di luar negeri. Tengoklah kelakuan mantan PM Israel Benjamin Netanyahu. Sudah dilengserkan sejak hari Minggu lalu oleh pemimipin oposisi Naftali Bennett, dia menolak pindah dari rumah dinasnya di Yerusalem.

Kantor Netanyahu menyatakan, atasannya itu tak akan meninggalkan rumah dinas sampai beberapa pekan mendatang.

Naftali Bennett yang seharusnya sudah menempati rumah itu tak mempersoalkan penolakan Netanyahu. Dia tampaknya berusaha untuk tetap menjaga hubungan dengan mantan mentornya tersebut. Bennett pernah menjadi ajudan Netanyahu sebelum berpisah lalu bergabung dengan partai berseberangan.

"Netanyahu masih menggunakan kediaman PM di Balfour Street, seolah-olah dia belum dicopot dari jabatannya, memanfaatkan kurangnya aturan transisi yang jelas," demikian laporan koresponden diplomatik, Tal Schneider, dikutip iNews.id, Rabu (16/6).

Netanyahu juga memperlakukan fasilitas milik pemerintah itu lebih dari sekadar tempat tinggal. Netanyahu dituduh mencampuradukkan kepentingan negara dengan pribadi.

"Dia menjamu tamu-tamu terkemuka," kata Schneider, merujuk pada mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley serta pendiri Christian United for Israel John Hagee. Haley sempat mengunggah foto pertemuannya dengan Netanyahu di dalam rumah dinas.

Schneider mengakui tidak ada protokol resmi dalam penyerahan kekuasaan di Israel, termasuk hal-hal prosedural seperti mengosongkan kediaman resmi.