Berita / Nusantara /
Dilema Petani Sawit, Produksi Menurun Harga Mahal
Ilustrasi (Antara)
INHU, Elaeis.co - Situasi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit membuat imun pekebun baik, pasalnya nilai buah sawit ditetapkan sebesar Rp 3.000/kilogram. Akan tetapi, petani swadaya saat ini mengalami penurunan produktivitas buah atau disebut trek.
Hal itu diketahui dari salah satu pabrik kelapa sawit di Kabupaten Indragiri, PT Swakarsa Sawit Raya (SSR) yang beroperasi di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat.
Stenly Manalu, selaku Manager PT SSR mengatakan, situasi harga saat ini semestinya membikin gairah petani makin meningkat. Namun sayangnya para petani mendapat tantangan turunnya produktivitas hasil kebun.
Kendati begitu, Manalu menyarankan agar para petani tetap menjaga jadwal panennya dan tidak dipaksakan dengan kepentingan kejar hasil produksi karena harga tinggi saat ini.
"Kalau pola itu dilakukan, tentu petani rugi karena kami selaku perusahaan ada aturan main untuk memilih buah yaitu harus di proses (sortasi). Nah, jika ditemukan buah mengkal pasti kita kembalikan," kata dia kepada Elaeis.co Senin (1/11).
Meskipun demikian, sejauh ini pihaknya belum menemukan buah sawit yang kurang masak masuk ke pabriknya atau masih kriteria panen biasa.
"Memang, belum ada kayak gitu. Tapi kita sarankan, agar jadwal panen tidak dipaksakan. Kayak biasa saja," ujarnya.







Komentar Via Facebook :