Jakarta, Elaeis.co - Meski diguncang pandemi Covid-19, ekspor produk kelapa sawit Indonesia masih bisa meningkat. Buktinya, ekspor produk kelapa sawit dan turunannya periode Januari-Juli 2021 sebesar USD 19,8 miliar. 

"Angka itu jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya USD 12,4 miliar," kata Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kemendag RI, Asep Asmara dalam wabinar yang ditengok Elaeis.co, Jumat (10/9). 

Asep mengatakan, dengan nilai USD 19,8 miliar itu, hingga Juli 2021 lalu, ekspor kelapa sawit dan produk turunannya telah menyumbang 17,05% terhadap total ekspor non migas dan 16,09 % total ekspor Indonesia.

Komposisi ekspor kelapa sawit periode Januari-Juli, didominasi produk RDB Palm Oil dengan kontribusi hingga 67%, kemudian disusul oleokimia 19%. 

"Jika sampai bulan Juli sudah segitu nilainya, kemungkinan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya tahun ini melampaui nilai tahun lalu USD 23,981.67 miliar," ujarnya.

Asep mengatakan, lima tahun terakhir nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya memang mengalami perkembangan yang positif sebesar 1,98%. Begitu pula dengan volume ekspor, mengalami tren perkembangan yang positif sebesar 6,08%. 

"Ini jadi bukti, bahwa Indonesia merupakan produsen sekaligus eksportir terbesar CPO dunia dengan suplai pasokan mencapai 56% dari total suplai dunia," kata dia.