Berita / Sumatera /
Didorong Sawit dan Produk Turunannya, Nilai Ekspor Riau Melesat 2,42 Persen
Pelabuhan Dumai, salah satu pintu gerbang ekspor CPO Indonesia. foto: MC Riau
Pekanbaru, elaeis.co - Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan Januari 2024 tercatat sebesar USD 1,51 miliar.
Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor ini mengalami kenaikan sebesar 2,42 persen dibanding bulan Desember 2023.
"Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 3,55 persen dari USD 1,30 miliar pada Desember 2023 menjadi USD 1,35 miliar pada Januari 2024," kata Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, kemarin.
Di sisi lain, ekspor migas justru mengalami penurunan sebesar 6,11 persen. Yakni dari USD 171,92 juta pada Desember 2023 menjadi USD 161,41 juta pada Januari 2024.
Jika dibandingkan Januari 2023, atau secara year on year (YoY), nilai ekspor Riau Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 10,57 persen. Ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 14,43 persen. Sementara untuk ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 43,34 persen secara YoY.
Asep menyebutkan, ada 10 golongan barang nonmigas yang mendominasi ekspor Riau. Yang utama adalah lemak dan minyak nabati yang hampir seluruhnya merupakan produk minyak sawit dan turunannya.
"Kontribusi lemak dan minyak nabati terhadap ekspor nonmigas Riau mencapai 57,06 persen, yakni sebesar USD 768,48 juta," sebutnya.
Kemudian diikuti kertas dan karton sebesar USD 146,73 juta, bubur kayu (pulp) sebesar USD 134 juta, berbagai produk kimia sebesar USD 129,45 juta, ampas dan sisa industri makanan USD 58,78 juta.
Selanjutnya bahan kimia organik USD 27,21 juta, bahan-bahan nabati USD 24,38 juta, serat stapel buatan USD 19,22 juta, berbagai makanan olahan USD 17,84 juta dan tembakau sebesar USD 8,59 juta.







Komentar Via Facebook :