https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Desa ini Diperebutkan Dua Kabupaten, Begini Kesusahan yang Dirasakan Warga

Desa ini Diperebutkan Dua Kabupaten, Begini Kesusahan yang Dirasakan Warga

Jalan di Desa Suban. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Sengketa tapal batas antara Kabupaten Seluma dengan Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, belum tuntas. Akibatnya banyak wilayah tak tersentuh pembangunan karena tidak ada kabupaten yang berani menjadi penanggung jawab.

Salah satunya adalah Desa Suban, Kecamatan Semidang Alas. Meski selama ini masuk wilayah Kabupaten Seluma, namun pemerintah kabupaten tidak berani menjalankan program pembangunan di desa ini.

Gampang ditebak, jadilah desa ini kawasan terisolir karena jalan tak pernah tersentuh pembangunan. Selain menyebabkan harga kebutuhan pokok mahal, harga jual hasil panen warga juga anjlok akibat mahalnya ongkos angkut.

Salah seorang petani sawit di Desa Suban, Sunarto mengaku, sangat kecewa karena jalan di desa itu tak ubahnya jalur offroad. "Masih jalan tanah, sudah puluhan tahun tidak pernah dibangun oleh pemerintah. Akibatnya kami kesulitan menjual TBS sawit," sesalnya, Rabu (16/8).

Yang dia dengar, Pemerintah Kabupaten Seluma telah menganggarkan dana untuk pembangunan jalan desa tersebut pada tahun ini. Tapi sengketa batas menyebabkan pembangunan tidak akan bisa terealisasi.

"Kami minta jalan ini bisa dibangun segera, tak peduli pemerintah kabupaten mana yang mengerjakan, karena jalan ini adalah akses satu-satunya bagi masyarakat untuk berhubungan dengan dunia luar," tandasnya.

Kabag Tata Pemerintahan Pemkab Seluma, Iksan Saudi mengatakan, pembangunan jalan Desa Suban-Tebat Gunung tidak bisa dilakukan sekarang karena wilayah tersebut masuk dalam kawasan sengketa tapal batas. "Kami masih mengajukan judicial review atas putusan sengketa tapal batas ke Mahkamah Agung," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa Pemkab Seluma terus memperjuangkan agar wilayah Desa Suban tidak lepas ke kabupaten tetangga. "Hasil judicial review kemungkinan akan ketahuan tahun 2025 mendatang. Sayangnya, selama proses ini berlangsung, pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut belum bisa dilakukan," jelasnya.

Tapi secara kependudukan, menurutnya, sebelum ada keputusan hukum tetap, warga Desa Suban masih menjadi bagian dari masyarakat Kabupaten Seluma.

"Telah dilakukan pengecekan data kependudukan, kami pastikan warga Desa Suban masih jadi bagian dari Kabupaten Seluma. Belum ada perubahan di kependudukan, kecuali warga yang pindah," imbuhnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :