https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dan Petani Sawit Kembali Sumringah

Dan Petani Sawit Kembali Sumringah

Petani di Asahan bersiap memanen sawit (Syarifudin Sirait)


Medan, Elaeis.co - Kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global berimbas pada kenaikan harga TBS di tanah air, termasuk Provinsi Sumatera Utara (sumut). Harga TBS membaik dalam dua pekan terakhir setelah lebih sebulan mengalami penurunan.


Pekan lalu kenaikan harga TBS di Sumut antara Rp 150 sampai Rp 200/kg, pekan ini naik lagi Rp 113/kg. “Kalau saya hitung, total kenaikan harga TBS sejak 1 sampai 15 Juli sekitar Rp 130/kg,” kata Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Pola Inti Rakyat (Aspek-PIR) Sumut, Syarifudin Sirait, kepada Elaeis.co, Kamis (15/7).


Ia menyebutkan, harga pembelian TBS petani plasma di pabrik kelapa sawit (PKS) milik Wilmar Group di Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, saat ini mencapai Rp 2.080/kg. Ia berharap tren positif ini terus berlanjut di masa depan, minimal tetap bertahan di harga puncak. “Maunya sih begitu, naik terus lalu bertahan di puncaknya,” ujarnya.


Terpisah, Witanto, petani sawit swadaya di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), juga mengaku senang harga TBS naik lagi. Apalagi di mendapatkan harga premium dari PKS. “Kebetulan saya pegang DO untuk PKS milik Asian Agri,” sebut anggota DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Kabupaten Labura itu.


DO yang dimaksud adalah Delivery Order, yakni hak menyuplai TBS dengan harga tertentu yang diberikan PKS kepada satu atau lebih petani. “Lumayan, saya jual TBS Rp 1.955/kg,” ungkapnya.


Menurutnya, saat ini ada juga PKS yang membaderol TBS petani swadaya Rp 1.980/kg.
“Segitu saja saya sudah sangat bersyukur. Kalau bisa sih naik lagi jadi Rp 2.000/kg,” ucapnya sembari terbahak.


“Yang pasti, kenaikan harga TBS adalah berkah bagi saya. Apalagi usia tanaman sawit saya umumnya relatif tua, sudah 22 tahun,” jelasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :