https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Daerah ini Sangat Membutuhkan Hilirisasi Minyak Sawit

Daerah ini Sangat Membutuhkan Hilirisasi Minyak Sawit

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah. Foto: Sangun/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co – Provinsi Bengkulu merupakan salah satu sentra perkebunan sawit di Sumatera. Namun hingga saat ini di daerah itu belum ada satupun pabrik minyak goreng atau produk turunan lainnya. Itu sebabnya ketika pemerintah pusat melontarkan wacana akan membangun minyak makan merah, langsung disambut dengan suka cita oleh banyak pihak di Bengkulu.

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, industri sawit di Bengkulu baru sampai pada tahap mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO). Sampai saat ini belum ada pabrik yang mengolah CPO menjadi produk turunannya.

Sebagai langkah awal hilirisasi, dia mengaku terus mendorong pelaku usaha di daerah itu untuk mendirikan pabrik minyak makan merah atau Red Palm Oil (RPO).

"Kita dukung hal tersebut, apalagi sudah banyak yang mengembangkannya melalui koperasi. Seperti di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Saya pikir Bengkulu juga bisa," kata Rohidin, Minggu (14/8).

Dia mengaku mendirikan pabrik RPO butuh proses yang cukup memakan waktu. Sebab, selain inovasi dengan melibatkan instansi pemerintah dan pihak terkait, produk yang dihasilkan juga perlu disosialisasikan dengan baik agar nantinya benar-benar diterima oleh masyarakat.

“Selama ini masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi minyak goreng curah dan kemasan. Jika ada produk baru meski jenisnya tidak terlalu beda, tentu nanti butuh penyesuaian. Tapi kami optimis penyesuaiannya tidak akan lama," tuturnya.

Rohidin menyatakan, inovasi seperti pabrik RPO memang harus terus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Terlebih pabrik ini disebut-sebut bisa mendorong produktivitas petani sekaligus memberikan nilai tambah produk. 

"Tidak hanya RPO, inovasi lain juga perlu dilakukan karena sawit ini produk turunannya banyak sekali. Potensi yang bisa dihilirisasi banyak, dari biji sampai ampasnya bisa diolah semua," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, John Irwansyah Siregar mengaku optimis Bengkulu bisa menghasilkan banyak produk turunan minyak kelapa sawit lewat inovasi dan pengembangan usaha. Soal bahan baku, menurutnya sangat melimpah karena produksi CPO Bengkulu mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun.

"Jelas bisa, asalkan mau berusaha pasti bisa. Kami optimis inovasi ke banyak produk turunan bisa dilakukan," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :